Redaksi Redaksi Arrahim.ID

Noudhly Valdhyrino: Jangan Lama-Lama Menggunakan Media Sosial

1 min read

Sumber: Digitalbisa

SURABAYA – Salah satu Kelas Inspirasi yang diadakan oleh pihak Tunas Gusdurian 2022 mendapatkan perhatian lebih oleh peserta. “ Meskipun kehadiran peserta hanya 21 anak namun, keaktifan dari peserta menjadi poin yang penting “ Ujar sang Moderator.

Media sosial menjadi perhatian lebih bagi 3.84 milyar masyarakat di dunia. Sering kali Media sosial memuat berbagai informasi yang ada di dunia yang secara pribadi ataupun secara komunitas dan yang lainnya.

Informasi yang bohong atau hoax, menjadi hal yang wajib diperhatikan oleh masyarakat Indonesia. Informasi yang dimuat di media sosial sering kali menjadi hal yang disalahgunakan oleh oknum-oknum jahat yang mengujar kebencian kepada suatu lembaga ataupun perorangan.

Dengan mengundang Manajer Polisi Publik Perusahaan Meta yang berada di Indonesia yakni Noudhly Valdhyrino menyampaikan bahwa, keaktifan masyarakat Indonesia menggunakan media sosial seperti Instagram, Whatsapp, Messenger dan juga Facebook ternyata mendapatkan teguran yang cukup tegas.

Jika di Amerika atau negara bagian barat biasa menggunakan Instagram hanya 10-25 menit saja dan di Indonesia bisa sampai 2.5 jam hal tersebut 10x lipat dari negara lainnya. Penangkalan hoax harus dilakukan sejak pemahaman media sosial tersebut.

Jangan terlalu lama menggunakan aplikasi Instagram karena peluang hoax lebih besar berada di Indonesia. Ujar Noudhy.

Penyampaian materi terkait peringatan bagi seluruh masyarakat Indonesia beliau menjelaskan beberapa strategi yang digunakan oleh Perusahaan Meta mulai dari menghapus konten yang bersifat kekerasan, memperlambat laju penyebaran informasi yang salah, melibatkan pengguna untuk mengontrol konten yang disebarluaskan

Perusahaan Meta menyarankan kepada para peserta untuk melaporkan konten yang disebarluaskan menurut orang tersebut tidak baik maka bisa terkena sanksi untuk konten yang mengajarkan kebencian serta mis informasi terhadap masyarakat sekitar. Selain itu perusahaan ini juga menggandeng Kominfo, Bareskrim dan juga beberapa jurnalis yang terkenal untuk mengetahui fakta dari informasi tersebut.

Baca Juga  Lakpesdam PBNU dan Kemenag RI Gelar FGD dan Kajian Modul Pencegahan Perkawinan Anak

Tantangan yang saat ini kita hadapi bukan hanya hoax saja namun seiring berjalannya waktu dunia dalam digital atau lebih dikenal sebagai Metaverse pada era 5.0 sampai 6.0 namun sayangnya Indonesia belum bisa mengakses hal tersebut karena masih pada era 4.0. Indonesia juga memiliki peluang untuk bisa melaksanakan Metaverse versi Indonesia sendiri.

Kelas inspirasi yang diselenggarakan Tunas Gusdurian ini sangat bermanfaat menurut saya, Karena narasumbernya sangat sesuai dengan materinya. Mudah-mudahan forum seperti bisa rutin dilaksanakan di tiap tahunnya, ujar Zahrotin Nisa, 23 th komunitas Gitu Saja Kok Repot Pasuruan (KGSKR).

 

Redaksi Redaksi Arrahim.ID