
"Tren pengajian di kantor pemerintahan memicu perdebatan. Meski diniatkan positif, praktik ini dinilai berpotensi diskriminatif, menyingkirkan ASN non-Muslim, serta melanggar kebebasan beragama. Pemerintah seharusnya fokus pada pelayanan publik, bukan membentuk kesalehan ASN melalui kebijakan struktural."
Nyai Khoiriyah Hasyim, ulama perempuan visioner, figur yang mendirikan sekolah perempuan pertama di Makkah. Pemikirannya melampaui zaman, membawa cahaya bagi perempuan dalam pendidikan, sosial, dan keislaman.
Ramadan adalah bulan terbaik untuk membaca sekaligus merenungi makna Al-Qur’an sehingga kita dapat menemukan petunjuk hidup yang sesungguhnya
Meskipun Ramadan hanya berlangsung sebulan, pelajaran tentang kesabaran dimaksudkan untuk dijalani sepanjang tahun.
Ramadan tentu saaja jauh lebih dari sekadar serangkaian ritual, melainkan adalah keselarasan sakral antara tubuh, ruang, dan kesadaran.
Menyelaraskan iman dengan tindakan menumbuhkan pengalaman Ramadan yang tidak hanya membangkitkan semangat spiritual, melainkan juga semangat tanggung jawab secara sosial dan lingkungan.
Dalam dunia di mana umat manusia hidup berdampingan dalam keberagaman, humor dapat menjadi jembatan antara umat Islam dan pemeluk agama lain untuk menciptakan ruang bersama dalam dialog dan memahami.
Dalam menghadapi era disrupsi, pesantren perlu menyesuaikan diri tanpa kehilangan esensi pendidikannya, yaitu pembentukan karakter berbasis spiritualitas dan religiusitas.
Kapitalosen, istilah yang dicetuskan oleh sejarawan lingkungan Jason W. Moore, mengkritik Antroposen dengan mengalihkan fokus dari manusia secara keseluruhan ke kapitalisme sebagai sistem historis yang mendorong kerusakan lingkungan.
Asma Barlas dengan pemikiran feminisme al-Qur’an telah melontarkan wacana baru tentang pentingnya melakukan reinterpretasi teks keagamaan secara egaliter, adil, dan ramah gender.