
Idul Adha mengajarkan kita bahwa ibadah sejati bukan hanya ritual, tapi wujud syukur, ketundukan, dan keteguhan iman dalam menghadapi ujian hidup, seperti yang dicontohkan Nabi Ibrahim dan Siti Hajar.
Naskah khotbah ini menekankan pentingnya menentukan prioritas sesuai syariat; mendahulukan kewajiban atas yang sunah, serta tidak tertipu oleh dunia agar tidak menjadi orang yang merugi dalam pandangan Allah.
Khutbah ini mengajak kita untuk selalu bersyukur, berprasangka baik kepada Allah, dan meyakini bahwa Allah selalu dekat, mendengar, serta menolong hamba-Nya yang berserah dan istiqamah dalam ibadah serta doa.
Membela kebenaran dan menolak kezaliman harusnya dilakukan dengan cara yang bermartabat, tanpa cacian atau hinaan. Dalam semangat Idulfitri, mari refleksikan perjuangan reformasi dan tetap menjunjung nilai syariat dalam menyuarakan keadilan dengan doa dan akhlak yang mulia.
Bertani merupakan pekerjaan mulia dan dicontohkan oleh para nabi serta salafus saleh. Maka dari itu, selayaknya kita tidak meremehkan para petani. Pemerintah selayaknya memberikan perhatian yang lebih serius terhadap kesejahteraan petani, demi menjaga ketahanan pangan dan masa depan pertanian Indonesia.
Mindfulness dalam bentuk populernya sering kali berfokus pada menenangkan pikiran. Namun, spiritualitas Islam lebih dari itu, bertujuan untuk memurnikan hati
Esmat mengajarkan satu hal penting bahwa satu kalimat yang ditulis dalam sepi bisa lebih mengubah dunia dibanding pidato di depan massa.
Filsafat di era digital tidak lagi tentang jawaban, melainkan lebih tentang undangan. Filsafat adalah tentang menanamkan pemikiran yang bertahan setelah konten singkat berakhir.
Sholawat efektif saat disertai penghayatan, membersihkan diri dari sifat buruk, dan meneladani akhlak Nabi.
Program MBG menuai kontroversi, seperti keracunan makanan dan potensi mematikan UMKM sekolah. Data menunjukkan masalah gizi lebih kompleks, terkait kemiskinan dan akses harga, bukan hanya distribusi makanan.
Etnis Tionghoa juga berperan dalam perjuangan kemerdekaan, dengan tokoh seperti Liem Koen Hian dan Siauw Giok Tjhan memperjuangkan hak dan identitas mereka sebagai WNI.
Ujub adalah penyakit hati yang muncul saat merasa pilihan hidup sendiri paling benar dan meremehkan orang lain.
Normalisasi kekerasan atas nama mayoritas adalah pengkhianatan terhadap prinsip keadilan. Negara harus hadir melindungi semua warga, tanpa diskriminasi, agar Indonesia tetap menjadi rumah bersama bagi setiap keyakinan.
Kekerasan tidak bisa dimaklumi, apalagi dinormalisasi. Negara harus hadir menegakkan hukum dan melindungi setiap warga, tanpa pandang mayoritas atau minoritas, demi keadilan dan keutuhan bangsa.
Shalat adalah tiang agama Islam yang wajib dipahami unsur-unsurnya: syarat, rukun, dan sunah.