Lagu “Gala Bunga Matahari” beberapa bulan terakhir ramai di media sosial. Lagu yang dinyanyikan oleh Sal Piradi ini sebelumnya viral karena mempunyai lirik dan nada yang menyentuh sehingga membuat para pendengarnya merasa terhanyut dengan lagu tersebut. Lagu yang diciptakan oleh Sal sendiri ini resmi dirilis empat bulan lalu tepatnya 14 Juni 2024. Saat ini lagu tersebut telah di tonton sebanyak 46 juta kali dari pertama rilis.
Lagu “Gala Bunga Matahari” menceritakan tentang kehilangan dan kerinduan seseorang yang kepada kekasihnya yang telah tiada. Bahkan orang yang ditinggalkan tersebut berharap ingin bertemu kembali dengan kekasihnya meskipun dalam bentuk yang berbeda, dalam lagu tersebut digambarkan menjadi bunga matahari. Sebagaimana dalam lirik lagunya
Mungkinkah, mungkinkah Mungkinkah kau mampir hari ini? Bila tidak mirip kau Jadilah bunga matahari Yang tiba-tiba mekar di taman Meski bicara dengan bahasa tumbuhan Ceritakan padaku Bagaimana tempat tinggalmu yang baru
Selain mengisahkan tentang kerindungan seorang kekasih, dalam beberapa baitnya lagu “Gala Bunga Matahari” menggambarkan kehidupan yang terjadi setelah kematian. Dalam teologi Islam disebut dengan istilah Eskatologi. Dalam video klipnya memperlihatkan seorang anak yang sedang berada di bulan. Di sini bulan merupakan simbol dari “hari akhirat” yang merupakan tempat seseorang ketika telah tiada.
Surga Dalam lagu Gala Bunga Matahari
Selain hari akhirat, Sal Priadi juga memberikan menggambarkan surga dalam beberapa baitnya. Jika ditelaah lebih lanjut maka lirik dalam lagu Gala Bunga Matahari memilki relevansi dengat ayat-ayat al-Qur’an seperti berikut
- Adakah sungai-sungai itu benar-benar Dilintasi dengan air susu?
Dalam al-Qur’an Allah menjanjikan kepada orang yang bertakwa bahwa dalam surga kelak akan ada sungai-sungai yang isinya air susu. Hal ini disebutkan dalam QS. Muhammad yang artinya:
“Perumpamaan surga yang Allah janjikan kepada orang-orang yang bertakwa (Adalah bahwa ) di dalamnya ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, sungai-sungai air susu yang rasanya tidak berubah, sungai-sungai khamar yang lezat bagi peminumny,a dan sungai-sungai madu yang murni”. QS Muhammad ayat 15
Tidak hanya air susu, Al-Qur’an juga menjelaskan bahwa di surga nanti orang-orang yang bertakwa akan mendapat sungai khamar dan sungai yang berisi air madu. Di samping itu mereka juga memperoleh segala macam jenis buah-buahan. Terlebih lagi mereka mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
- Juga badanmu tak sakit-sakit lagi
Lirik ini senada dengan QS. Fatir ayat 35 yang artinya:
“(Dia) yang menempatkan kami di tempat yang kekal (surga) dengan karunainya-Nya. Di dalamnya kami tidak lelah dan lesu. (QS. Fatir: 35)
Quraish Shihab menafirkan lelah di sini diakibatkan oleh terik matahari atau sengatan dingin maupun aneka penyebab lainnya. sedangkan lesu diakibatkan kerja keras karena mencari rezei dan semacamnya.
- Kau dan orang-orang di sana muda lagi
“dan berkeliling kepada mereka anak-anak lelaki muda. Apabila engkau melihat mereka, engkau akan mengira mereka mutiara yang bertaburan”. (QS. al-Insan: 19).
- Hati yang gembira sering kau tertawa
“Mereka berkata, Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri”, QS. Al-Fathir: 34)
Kehidupan di Akhirat
Akhirat adalah akhir dari kehidupan seluruh makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. Sebelumnya Allah telah memberikan penjelasan bahwa manusia akan hidup di dua tempat yaitu dunia dan akhirat. Adapun dunia yang kita tempati saat ini bersifat sesaat. Sedangkan akhirat adalah kehidupan yang hakiki.
Kehidupan di akhirat adalah dimensi hakiki di mana manusia akan hidup selamanya dan tidak akan pernah mati. Di sana terdapat berbagai macam kenikmatan yang diidamkan oleh setiap orang. Tidak ada kekurangan, bebas dari mara bahaya dan terhindar dari berbagai macam penyakit. Tentu sangat berbeda dengan dunia yang kita tempati sekarang. Penuh dengan kebohongan, kemunafikan, kecemasan, ketidak bahagiaan serta ketidak nyamanan lainnya. meskipun ada yang merasakan kebahagiaan di dunia, tentu kebahagiaan tersebut hanyalah secuil jika dibandingkan dengan kebahagiaan di akhirat.
Oleh sebab itu melalui lagu “Gala Bunga Matahari” kita dapat menemukan esensi kebahagiaan serta kenikmatan di akhirat. di sisi lain, dengan lirik-lirik lagunya, Sal Piradi secara tidak langsung juga mengcover orang-orang yang tidak percaya dengan kehidupan kedua setelah kehidupan di dunia. Gambaran akhirat yang terdapat dalam lagu “Gala Bunga Matahari” merupakan gambaran kenikmatan yang diperuntukan bagi orang-orang yang bertakwa.
Al-Qur’an telah banyak menjelaskan tentang kehidupan di akhirat, baik dari bentuk kenikmatan sampai siksaan. Maka dari itu melalui lagu “Gala Bunga Matahari” kita dituntut untuk mempercayai dan meyakini bahwa kehidupan akhirat itu sudah pasti terjadi. Wallahua’lam