Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Singkawang kembali melanjutkan road show silaturrahminya. Setelah sebelumnya bertemu dengan pengurus MUI, PHBI, dan Kepala Kankemenag Singkawang, kali ini sejumlah pengurus cabang NU Singkawang bertemu dengan Walikota Singkawang, Tjhai Chui Mie di rumah dinasnya, Jl. Pelita No.38 Pasiran, Jum’at (19/03).
Dalam pengantar pertemuan tersebut, ketua PCNU Singkawang, H. Edy Purwanto Achmad menyatakan bahwa tujuan kunjungan tersebut adalah untuk membangun sinergi antara ulama dan umara’ di Kota Singkawang.
“Dalam sejarahnya yang panjang, terutama sejak kemerdekaan,masa orde lama, orde baru, orde reformasi, silih berganti para penguasa negeri ini sampai saat ini, Jam’iyyah NU senantiasa berusaha membangun sinergi dengan Pemerintah demi maslahatul ummah (kemaslahatan rakyat). Meskipun dalam suatu masa NU sering tidak diberi tempat oleh penguasa, NU tetap bijak bertindak dan tidak konfrontatif dengan pemerintah. Hal ini memang sering disalahpahami oleh sebagian komponen bangsa lainnya yg menstigmatisasi sebagai sikap oportunitas. Namun sesungguhnya prioritas NU adalah terciptanya situasi kondusif negara demi kepentingan rakyat, dengan tetap memberikan masukan kepada Pemerintah apabila terjadi hal-hal yang perlu diluruskan. Misalnya seperti yang baru-baru terjadi mengenai Perpres Miras, NU bersama ormas lainnya memberikan masukan agar ditinjau kembali, dan akhirnya Perpres tersebut dicabut”.
Lebih lanjut Ketua NU mengatakan bahwa saat ini harus menjadi perhatian bersama tentang pendidikan akhlaqul karimah terutama di kalangan generasi muda, apalagi di era medsos yang sangat bebas ini sering terjadi hal-hal yang dapat menimbulkan ketidakharmonisan antar komponen masyarakat akibat postingan dan komentar yang menyinggung pihak lain.
Hal ini perlu terus menerus diingatkan oleh kita semua. “Kalau di kalangan pesantren, sejak awal santri pasti ditanamkan nilai-nilai akhlaqul karimah. salah satu kitab yang terkenal dalam pendidikan akhlaq di pesantren yaitu kitab Ta’liimul Muta’allim yang mengajarkan cara bagaimana menghormati guru, teman dan sebagainya”.
Tjhai Chui Mie sangat mengapresiasi kunjungan PCNU tersebut. Ia mengatakan bahwa pemerintah memerlukan sumbangan ide dan gagasan dari masyarakat termasuk ormas NU. Apalagi, menurutnya, saat momentum menjelang bulan ramadhan ini diharapkan NU ikut berperan program pemkot singkawang.
“Saya sebelumnya sudah berdiskusi dengan penguris DMI (Dewan Masjid Indonesia) Singkawang tentang rencana distribusi buah kurma dan minuman ke masjid-masjid dan musholla pada bulan puasa nanti, agar umat Islam bisa berbuka puasa di masjid dan meramaikan kegiatan di masjid” ujarnya.
Walikota perempuan Tionghoa pertama di Indonesia ini menambahkan, dirinya juga sudah merencanakan untuk menghias beberapa spot strategis di Singkawang dengan atribut-atribut islami seperti hiasan kaligrafi, ketupat dan lain-lain. Sementara itu pembangunan Masjid Agung Singkawang juga menjadi agenda penting pemkot dalam dua tahun ini. mudah-mudah bisa selesai sesuai target. Untuk itu diharapkan support dan dukungan NU dan seluruh masyarakat kota singkawang.
Ketua PCNU Singkawang merespon positif rencana walikota tersebut. Menurutnya, PCNU selalu siap jika dibutuhkan untuk berdiskusi atau sharing ide terutama hal-hal yang berkaitan dengan urusan sosial keagamaan seperti pembangunan sarana peribadatan, peringatan hari-hari besar Islam dan lain-lain.
“Dalam pertemuan dengan kemenag belum lama ini, telah digagas rencana mengundang ormas-ormas Islam di Kota Singkawang oleh Kemenag untuk duduk bersama membahas persiapan menjelang ramadhan, nanti hasilnya akan dijadikan masukan kepada pemkot Singkawang,” Jelas Edy.
Dalam kesempatan tersebut, sekretaris PCNU, Suhadi juga menyampaikan beberapa program PCNU Singkawang kedepan, diantaranya dalam waktu dekat akan dilaksanakan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) dan Pendidikan Kader Penggerak NU (PKPNU) dan Pelantikan PCNU Kota Singkawang Periode 2021-2026.
“Kami mohon kehadiran dan support Ibu Walikota dalam kegiatan tersebut,” ucap Suhadi.
Kegiatan diakhiri dengan foto bersama tapi tetap menerapkan protokol kesehatan yaitu memakai masker. (mmsm)