Redaksi Redaksi Arrahim.ID

Sosok yang Mengusulkan Merah Putih sebagai Warna Bendera Indonesia

2 min read

Kita pasti sudah terbiasa dengan Merah Putih, warna bendera Indonesia. Semenjak kecil hingga dewasa, kita menyaksikan Merah Putih berkibar. Namun, tahukah kamu jika pemilihan warna bendera Indonesia, ternyata memiliki sejarah yang sangat dekat dengan Islam? Semua berawal dari ulama karismatik, Habib Idrus Salim Al Jufri. Dialah sosok yang pertama kali mengusulkan Merah Putih menjadi warna bendera Indonesia.

Usulan ini tidak mentah-mentah ia layangkan, melainkan berdasarkan pesan dari Rasulullah dalam mimpinya, yakni jika Indonesia merdeka, maka warna benderanya adalah Merah Putih. Pendiri Al Khairaat di Kota Palu, Sulawesi Tengah ini juga adik kelas dari pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asyari.

Pada Muktamar NU tahun 1937 silam, Mbah Hasyim Asyari mengusulkan Merah Putih untuk menjadi warna bendera Indonesia, dan Soekarno adalah pemimpinnya, sesuai pesan yang disampaikan oleh Habib Idrus Salim Al Jufri kepadanya.

Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri ini lahir di Tarim, Hadramaut, Yaman, 15 Maret 1892. Saat usianya masih 12 tahun, ia telah berhasil menghafal Alquran, 30 Juz. Ia mengembuskan nafas terakhirnya di Palu, Sulawesi Tengah, 22 Desember 1969, tepatnya di usia 77 tahun.

Habib Idrus merupakan tokoh pejuang di Provinsi Sulawesi Tengah, dalam bidang pendidikan agama Islam. Sepanjang hidupnya, ia juga akrab disapa Guru Tua, dan dikenal sebagai sosok yang sangat cinta ilmu.

Hal ini terlihat jelas saat ia mendirikan lembaga pendidikan Islam Al Khairaat sebagai tanda kasih nyata Habib Idrus kepada Islam. Al Khairaat didirikan di Palu, Sulawesi Tengah, saat usia Habib Idrus menginjak 41 tahun.

Ia juga yang menginspirasi terbentuknya sekolah di berbagai jenis serta tingkatan di Sulawesi Tengah, yang dinaungi organisasi Al Khairaat. Dan terus berkembang di kawasan timur Indonesia.

Baca Juga  Survei INFID dan Gusdurian: Tokoh Islam Moderat Kurang Diidolakan oleh Kalangan Muda

Habib Idrus merupakan keturunan Rasulullah dengan silsilah sebagai berikut: As-Sayyed Idrus bin Salim bin Alwi bin Saqqaf bin Muhammad bin Idrus bin Salim bin Husain bin Abdillah bin Syaikhan bin Alwi bin Abdullah At-Tarisi bin Alwi Al-Khawasah bin Abubakar Aljufri Al-Husain Al-Hadhramiy yang mempunyai jalur keturunan dari Sayyidina Husain bin Fatimah Az-Zahra Puteri Rasulullah SAW.

Inilah syiar kemerdekaan Republik Indonesia yang disusun oleh Al Habib Idrus bin Salim Al-Jufri, ketika menyambut Proklamasi, 17 Agustus 1945:

Bendera kemuliaan berkibar di angkasa, hijau daratan dan gunung-gunungnya
Sungguh hari kebangkitannya ialah hari kebanggaan, orang-orang tua dan anak-anak memuliakannya.

Tiap tahun hari itu menjadi peringatan, muncul rasa syukur dan pujian-pujian padanya. Tiap bangsa memiliki simbol kemuliaan, dan simbol kemuliaan kami adalah merah dan putih.

Wahai Sukarno! Telah kau jadikan hidup kami bahagia, dengan obat darimu hilang sudah penyakit kami.

Wahai Presiden yang penuh berkah bagi kami, engkau hari ini laksana kimia bagi masyarakat.

Dengan perantara pena dan politikmu kau unggul, telah datang berita engkau menang dengannya.

Jangan hiraukan jiwa dan anak-anak, demi tanah air alangkah indahnya tebusan itu.

Gandengkan menuju ke depan untuk kemuliaan dengan tangan-tangan, tujuh puluh juta jiwa bersamamu dan para pemimpin.

Pasti engkau jumpai dari rakyat kepercayaan, dan kepatuhan pada apa yang diucapkan para pemimpin.

Makmurkan untuk Negara pembangunan materil dan spiritual, buktikan kepada masyarakat bahwa engkau mampu.

Semoga Allah membantu kekuasaanmu dan mencegahmu, dari kejahatan yang direncanakan musuh-musuh.

Sebagai Tambahan:

KH Adnan Anwar (PBNU) mengatakan bahwa konsepsi NKRI sudah disiapkan para ulama jauh sebelum Indonesia merdeka. Hal ini dibuktikan dgn salah satu dokumen tahun 1783 hasil batsul masail di Masjid Baiturahman Aceh yang isinya jika Nusantara ini menjadi negara, maka namanya adalah Al Jumhuriyah Al Indonesia.

Baca Juga  Alissa Wahid: Jaringan GUSDURian itu seperti Sapu Lidi

Saya sudah melacak berbagai dokumen dari Aceh sampai Pattani Thailand, bahkan ke perpustakaan di Berlin menemui Profesor Bastian bahwa nama Indonesia baru ditemukan oleh Barat tahun 1892. Padahal nama Indonesia sudah ada pada tahun 1783 dan dibentuk oleh ulama-ulama di Aceh.

Bahwa NKRI sudah sangat islami karena bangunan dan konsepsi NKRI banyak ulama terlibat di dalamnya. Habib Idrus Salim Al Jufri, pendiri Al Khairaat di Kota Palu (Sulawesi Tengah) yang juga adik kelas KH Hasyim Asyari pernah mengatakan bahwa beliau pernah bermimpi Nabi Muhammad SAW dan pesan dalam mimpi itu adalah nanti kalau Indonesia merdeka benderanya adalah Merah Putih.

Bahkan Muktamar NU tahun 1937 atas pesan Habib Idrus Salim Aljufri, KH Hasyim Asyari mengusulkan bahwa bendera Indonesia adalah Merah Putih dan Soekarno adalah pemimpinnya. Ulama-ulama kita sangat cinta NKRI. Mbah Hasyim Asyari sering menangis ketika menyanyikan Indonesia Raya. Bahkan, pencipta lagu Padamu Negeri adalah habib atau ulama.

Makanya jika ada yang ingin mengganti Indonesia dengan negara Islam atau khilafah, maka sesungguhnya mereka tidak belajar sejarah dan mengingkari perjuangan dari ulama-ulama Nusantara.

Ditulis oleh DR KH Adnan Anwar Bogor (Instruktur Nasional Pendidikan Kader Penggerak NU Pusat)

Redaksi Redaksi Arrahim.ID