Redaksi Redaksi Arrahim.ID

TADARUS LITAPDIMAS SERI KE-8: Pandemi dan Panen Diseminasi Hasil Penelitian

2 min read

Semua orang tentu tidak menginginkan wabah pandemi terjadi, namun tentu ada hikmah yang bisa diambil. Salah satunya adalah masa pandemi Covid-19 justru menjadi musim panen bagi Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) untuk menyebarkan hasil-hasil penelitian di lingkungan kampus Islam.

Hasil-hasil penelitian yang selama ini tersimpan rapi di rak-rak khusus, pada masa pandemi ini dikaji secara intensif oleh para akademisi dari berbagai daerah di Indonesia bahkan dari luar negeri dengan fasilitas daring.

Sesi khataman Tadarus Litapdimas di bulan Ramadhan 1441 H atau Seri ke-8, Selasa (19/05/2020) mengambil tema “Masa Depan Penelitian dI PTKI Pasca Covid-19”. Kasubdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Suwendi mengungkapkan, setiap tahun ada sekitar 4000 penelitian di lingkungan PTKI, baik dibiayai oleh Kementerian Agama, atau dilakukan secara mandiri atau atas dukungan kampus dan lembaga lain.

“Covid-19 ini menjadi masa panen untuk diseminasi, publikasi, hilirisasi dan seterusnya terkait dengan hasil-hasil penelitian tersebut,” ujar Suwendi. Pascalebaran kegiatan Tadarus Litapdimas akan dimulai lagi pada 16 Juni 2020, tambahnya, tidak hanya hasil penelitian tetapi juga pengabdian masyarakat.

Selama ini hasil-hasil penelitian hanya dibaca oleh penelitinya sendiri atau pembimbingnya atau para peneliti terkait, atau para pejabat di kementerian yang membidangi penelitian, dan lembaga penelitian kampus (LP2M) saja. Tadarus ini merupakan kesempatan bagi banyak pihak untuk mengetahui hail-hasil penelitian; untuk mengetahui siapa meneliti apa atau menemukan apa untuk ditindaklanjuti pada riset-riset berikutnya, serta seberapa besar kemanfaatannya.

Kasi Penelitian Mahrus El-Mawa yang memandu sesi pamungkas Tadarus Litapdimas kali ini menyampaikan data total peserta tadarus seri ke-1 sampai seri ke-7 sebanyak 8.785 orang.  Jumlah ini cukup besar jika dibayangkan acara serupa diselenggarakan di satu ruangan dalam tujuh seri saja. “Ini menunjukkan bahwa para dosen dan peneliti di lingkungan PTKI sangat haus ilmu pengetahuan di era Covid-19,” ujarnya optimis.

Baca Juga  Untuk Capres, Ini Masukan untuk Pencegahan Ekstremisme

Dari total 8.785 peserta dalam tujuh seri itu, sebanyak 7.386 (84%) merupakan ASN dan dosen, sisanya adalah mahasiswa dan kalangan umum. Lalu 7.773 (88%) dari jumlah itu berasal dari PTKI, yang berati banyak pula peminat tadarus ini dari luar PTKI.

Dari sisi usia, peserta tadarus paling banyak berusia yang sangat produktif antara 31-40 (43%), kemudian jenjang pendidikan terbanyak adalah S-2 (5.845) dan S-3 (1.870). Peserta perempuan lebih besar 4.650 (53%) dari laki-laki 4.135 (47%).

Rekaman data yang ditunjukkan oleh Kasi Penelitian tersebut juga mengungkapkan adanya tren pilihan minat para dosen dan peneliti pada soal integrasi keilmuan yang mencapai persentase sebesar 20% dari total jumlah peserta tadarus.

Jumlah ini dianggap cukup besar jika dibandingkan dengan tema-tema besar lain seperti studi Islam (15 %), sosial humaniora (25%), saintek (24%), moderasi beragama (16%) yang masing-masing masih terbagi dalam tema-tema kecil yang lebih spesifik. Artinya integrasi keilmuan tampil sebagai tema tersendiri yang diminati banyak dosen dan peneliti.

Direktur PTKI Arskal Salim menyatakan, pihaknya semakin optimis bahwa tren tersebut menunjukkan bahwa integrasi keilmuan yang menjadi salah satu mandat utama PTKI akan terwujud. “Telebih kalau kita melihat transformasi IAIN ke UIN, mandatnya adalah integrasi keilmuan itu,” ujarnya.

“Kita mungkin membutuhkan metodologi penelitian integrasi keilmuan. Ini merupakan tantangan bagi dosen dari berbagai penelitian, mungkin bisa disusun konsep metodologis, pendekatan integrasi keilmuan,” tambahnya.

Tadarus Litapdimas seri ke-8 ini menghadirkan banyak sekali narasumber yang terlibat dalam seri-seri tadarus sebelumnya, seperti Akh. Muzakki (UIN Surabaya) Jajang Jahroni (UIN Jakarta), Abdur Rozaki (UIN Yogyakarta) Zaenuddin Hudi Prasojo (IAIN Pontianak), Sri Harini (UIN Malang), Ahmad Zainul Hamdi (UIN Surabaya) Syaifudin Zuhri (IAIN Tulungagung).

Baca Juga  Survei INFID dan Gusdurian: Tokoh Islam Moderat Kurang Diidolakan oleh Kalangan Muda

Mereka adalah para reviewer andalan yang selama ini menyeleksi penelitian-penelitian yang dibiayai oleh Kementrian Agama.

Seperti biasa, acara Tadarus Litapdimas ini dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung melalui akun youtube Pendis Channel. Artikel-artikel ‘bergizi’ dari semua seri tadarus dapat akses secara lengkap di laman Arrahim.ID serta kanal Jendela Penelitian dan Pengabdian Masyarakat pada laman pendis.kemenag.go.id. (Anam)

Redaksi Redaksi Arrahim.ID

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *