Wisnu prasetya, dosen Media di UGM dalam acara TUNAS Gusdurian menyebutkan bahwa selama ini tumbuh kultur ketakutan di internet. Orang-orang semakin tidak berani berpendapat apalagi jika ide-idenya berbenturan dengan pemerintah.“kultur ketakutan itu bukan hanya menyergap aparat sipipl, tapi juga media” ungkapnya
Wisnu juga menambahkan beberapa kasus dimana ada serangan cyber di media, jurnalis yang mengalami kekerasan, bahkan beberapa beritanya ada yang diedit.
“Jadi ini itu seperti menormalisasi teror, teror ini bahkan menyerang anak muda yang sedang berfikir kritis” ucapnya
Misalnya, wisnu menyebutkan kejadian dimana whatsapp anak-anak STM diretas. Wisnu juga menambahkan cerita dimana mahasiswa-mahasiswanya banyak yang diteror bahkan dituduh mendalangi kerusuhan di Malioboro ketika aksi tolak omnibus law.
Wisnu juga menambahkan bahwa, serangan-serangan itu bertujuan untuk menakuti orang untuk berpendapat:“Pilihan untuk melakukan doxing itu agar takut berpendapat, ini gejala yang berbahaya”
Di akhir, Wisnu juga menambahkan bahwa isu ini bersifat kultural. Sehingga solusinya juga tidak selalu bisa didapatkan dari pemerintah. Menurut Wisnu, saat ini banyak orang yang memilih untuk menjadi silent majority. Dimana mereka memilih pasif di media digital. Disinilah pentingnya Gusdurian hadir untuk memberantas hoax juga menegah polarisasi yang mungkin terjadi di media.