Evi Fatimatur Rusydiyah Wakil Dekan I Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Ampel Surabaya; Founder KKN Literasi; Konsultan Partnership Inovasi Australia-Indonesia pada bidang Literasi.

Saya Bangga menjadi Bagian UINSA, saat Covid-19 Berlaga

1 min read

Ikhtiar dan doa menjadi bagian tak terpisahkan di saat keinginan kita semua keluar dari wabah Covid-19. Sebagai bagian dari UINSA yang memiliki tugas melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi, saya berharap segenap dosen dan tendik UINSA survive dan masih tetap mengabdi kepada masyarakat di internal atau eksternal kampus.

Saat awal Covid-19 para pimpinan saling menguatkan barisan demi mengantisipasi buruknya keadaan dalam situasi seperti ini.

Dalam proses belajar-mengajar, UINSA mempersiapkan pembelajaran daring yang didesain oleh teman-teman dosen Saintek bersama PUSTIPD melalui googleclassroom dan googlemeet yang terintegrasi dengan sistem akademik UINSA (ctrl.uinsby.ac.id) lengkap disertai dengan tutorial singkatnya.

Demikian pula absensi kehadiran dosen dan tendik yang didesain dari jarak jauh sesuai dengan titik koordinat rumah masing-masing dosen. Layanan lain seperti ujian skripsi, tesis, dan disertasi juga didesain online melalui conference, baik memanfaatkan aplikasi Zoom maupun Googlemeet. Layanan tersebut sebagai jawaban atas instruksi #WorkFromHome (WFH) yang dikeluarkan oleh Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya.

Demikian juga melalui program pembuatan handsianitizer, UINSA sekali lagi bertindak dalam ranah implementasi pendidikan, terutama melalui Fakultas Saintek.

Mahasiwa Biologi digerakkan dalam membuat handsanitzer setelah melalui uji coba sampel. Setelahnya dibuat dalam skala besar. Sekira 500 liter handsintizer dibuat oleh Mahasiswa gabungan antara Fakultas Saintek dan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, dosen Fakultas Saintek, FTK, serta Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) bersama bersinergi dalam pembuatan. Selanjutnya UINSA pun berinisiasi membuat disinfectant dan menyemperotkan di sekitaran masjid dan kampus UINSA.

UINSA secara sadar harus tetap membuktikan bahwa laboratorium sangat bermanfaat dalam situasi ini. Rektor UINSA pun bergerak cepat dengan menggerakkan donasi APA yang diberikan ke Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Surabaya Jawa Timur untuk pembelian 500 APD (Alat Pelindung Diri) dalam bentuk Hazmat suit sekali pakai dan 100 APD dalam bentuk baju Hazmat untuk beberapa kali pakai juga sedang dipesan. Hal ini sebagai wujud partisipasi pengabdian UINSA kepada masyarakat, terutama kepada para dokter dan perawat yang posisinya sebagai garda depan dalam penanggulangan Covid-19.

Baca Juga  Etos Welas Asih Nabi Muhammad

Program ini telah diawasi oleh Fakultas Saintek yang telah mendonasikan 100 Hazmat suit ke IDI Surabaya. Dalam waktu dekat UINSA juga akan bergerak memberikan bantuan sembako kepada masyarakat.

Saya merasa bangga menjadi bagian dari tim UINSA di tengah upaya melawan Pandemi Virus Corona. Semua bergerak dalam ritme yang sama. Kolaborasi yang indah dalam melawan Covid-19, stay at home, save community, againts Covid-19, Love UINSA Forever. Kami bangga menjadi bagian dari UINSA. [MZ]

Evi Fatimatur Rusydiyah Wakil Dekan I Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Ampel Surabaya; Founder KKN Literasi; Konsultan Partnership Inovasi Australia-Indonesia pada bidang Literasi.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *