Haidar Hafeez Pegiat Rumah Sastra, PP Darul Ulum Karangpandan, Pasuruan

Gus, Hatimu Permata

28 sec read

Kau pernah katakan
Politisi negeri ini  sekelas taman kanak-kanak

Pagi itu …

Di atas kursi itu
Di dalam rurmah itu
Di rumah rakyat itu
Para politisi
Memburumu, Gus…
Bak babi hutan
Dengan hinaan dan umpatan
Seorang diri

Kau Gusdur

Hadapi lidah berbisa poros tengah

Seketika
Pedang dan anak panah
Menghunjam jantungmu, Gus…

Gusdur terdiam beberapa saat
Namun pedang dan anak panah
Tak satupun melukaimu, Gus…

Luka yang mencipta dendam
Luka yang mencipta amarah
Luka yang mencipta kepentingan
Luka yang mencipta berhala

Gusdur…
Bagimu berpantang dendam
Sebab hatimu tidak sakit

Gusdur…
Bagimu berpantang marah
Sebab hatimu tercipta dari air

Gusdur…
Bagimu menang bukanlah tujuan
Kalah bukanlah keharusan
Sebab isi otakmu bukanlah kepentingan

Gusdur…
Pekertimu mengertiku kini
Bahwa kau
Sejarahpun tak bersemayam amradul kulub
Penyakit hati yang suka hinggap mengatas namakan tuhan
Bahwa ini adalah “fastabiqul hairat”
.
Rumahsastra 241218

Baca Juga  Perbedaan Pendapat Ulama tentang Konsep Nasikh Mansukh dalam Kajian Ilmu Alquran
Haidar Hafeez Pegiat Rumah Sastra, PP Darul Ulum Karangpandan, Pasuruan