Redaksi Redaksi Arrahim.ID

Gus Ulil: Muktamar Pemikiran NU Bahas Masa Depan Masyarakat Indonesia

48 sec read

Muktamar Pemikiran NU 2023 di buka dengan rangkaian sambutan dari K.H. Ulil Abshar Abdalla, Prof. Ahmad Zainul Hamdi dan orasi kebudayaan oleh K.H. Yahya Cholil Staquf.

Acara yang diselenggarakan di Asrama Haji Pondok Gede ini mengusung tema “imagining the future society”. Gus Ulil selaku ketua panitia dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa ke depan persoalan masyarakat akan semakin kompleks. Oleh karena itu perlu untuk didiskusikan dalam acara ini untuk membentuk suatu masyarakat mabadi’ khairu ummah. Suatu konsep yang pernah dikonsepsikan oleh KH. Achmad Shiddiq.

“Kenapa penting untuk memikiran bentuk masyarakat ideal di masa depan? Karena pada tahun 2016, pemerintah Jepang telah mengenalkan sebuah istilah popular yang dikenal dengan society 5.0 atau masyarakat 5.0.”

Masyarakat 5.0 adalah gambaran di mana manusia akan hidup berdampingan dengan teknologi. Berbagai nilai dan budaya tradisional akan mendapat tantangan, apakah perlu dipertahankan atau ditinggalkan. Untuk itu, Gus Ulil menghadirkan dua pemikir Indonesia, dari sosiolog dan filosof, untuk memberikan pandangannya terkait dengan masa depan masyarakat 5.0.

“Kemudian besok ingin saya kabarkan, ada ceramah dari dua pemikir Indonesia, sarjana Indonesia yang saya hormati. Pertama Prof. Dr. Fransisco Budi Hardiman, salah satu filsuf terpenting Indonesia saat ini. Kedua, Prof. Dr. Ismail Fajrie Alatas, salah satu pengurus Lakpesdam PBNU yang saat ini menjadi dosen di New York University,” tambahnya.

Semua peserta diharapkan berpartisipasi aktif untuk memberikan gagasan dan ide dalam acara ini, sehingga akan mendapatkan hasil rekomendasi yang konkrit untuk masa depan masyarakat.

Baca Juga  Pernyataan Sikap Jaringan GUSDURian atas Penutupan Paksa Masjid oleh Pemkab Garut
Redaksi Redaksi Arrahim.ID