Shabrina Zahira Alya Rahman Siswi Kelas VII SMP al-Khairiyah Surabaya; Kontributor pada Buku Komik KKPK [Kecil-kecil Punya Karya]; Bercita-cita menjadi Komikus dan Penulis Profesional

[Cerpen] Asyiknya Masa Depan Tahun 2050

4 min read

Source: andrewscampbell.com
andrewscampbell.com

Saat kau terbangun, mungkin yang akan kau lihat tidak akan seperti biasanya. Begitu kau keluar rumah, kau akan menyadari sesuatu yang menakjubkan. Rumah-rumah dengan desain yang modern, tidak seperti biasanya. Langit yang gelap penuh dengan bintang, pijakan yang bukan terbuat dari tanah, badan yang terasa ringan, dan masih banyak keanehan lainnya. Kenapa bisa begitu? Karena, kau sudah tidak berada di bumi. Kau berada di Mars!

Inilah dia, tahun 2050, tiga puluh tahun yang akan datang. Inilah tahun 2050, yang penuh dengan kecanggihan. Bagaimana kalau kita mulai jelajahi tahun 2050 ini?

Bagaimana keadaan teknologi di tahun 2050?

Teknologi di sini sudah sangat maju. Bahkan teknologi di tahun 2020 sudah dianggap tidak berguna. Mobil yang sudah dilengkapi seragam fitur-fitur canggih, misalnya saja mobil dengan sistem self-driving car atau autopilot. Bahkan bisa saja, di tahun 2050, mengemudi mobil sudah termasuk perbuatan ilegal karena kemunculan teknologi ini?

Bagaimana dengan peralatan elektronik? Kita bisa mendapati robot-robot yang cerdas dan dapat melakukan banyak hal. Misalnya saja, pekerjaan rumah tangga kita, bisa kita serahkan robot pembantu. Bahkan kita bisa membuat robot yang dapat menjadi guru di sekolah. Apa hanya itu? Tidak! Kita juga bisa mendapat robot dengan tugas dan fungsinya. Contohnya, robot polisi yang dapat mengatur lalu lintas, robot pemadam kebakaran yang peka dengan kedatangan api, robot pembangun yang dapat membangun gedung-gedung dengan cepat, robot supir taksi yang dapat mengantar orang-orang ke tempat tujuannya, dan masih banyak lagi.

Selain robot, peralatan elektronik lainnya juga akan berubah lebih canggih di tahun 2050. Sebagai contoh, komputer atau ponsel yang dilengkapi dengan fitur hologram, kecerdasan buatan, dan masih banyak lagi. Kulkas yang awalnya kosong, tiba-tiba terisi penuh hanya dengan mengatakan makanan yang kita mau, sebuah lemari kosong yang jika diletakkan gambar pakaiannya di dalamnya, dapat memuat sebuah pakaian yang sama, atau sebagainya. Di tahun 2050 mendatang, komputer pasti akan dapat berpikir sebagai layaknya manusia. Manusia bahkan bisa menjalani kehidupan virtual melalui VR.

Buku, surat kabar atau majalah sudah tidak diperlukan lagi. Karena telah hadir e-book yang bisa diakses melalui ponsel masing-masing. Kegiatan belajar-mengajar tidak perlu dilakukan di sekolah, karena pasti akan muncul sekolah online melalui internet, e-book atau bahkan Virtual Reality. Ujian online pun akan menjadi lebih canggih dan diperketat.

Baca Juga  Benarkah Masjid Tempat Selamat dari Penularan Covid-19? [Bagian 1]

Bagaimana transportasinya?

Mobil bermesin konvensional akan punah, dan tergantikan dengan mobil listrik yang jauh lebih canggih. Dikarenakan bahan bakar fosil yang menipis, manusia pun beralih ke mobil listrik dengan energi alternatif, seperti cahaya matahari yang diolah ke energi listrik. Selain itu, seperti yang tadi sudah dijelaskan, akan muncul sebuah kendaraan otonom, atau kendaraan tanpa awak. Kendaraan canggih yang dapat mendeteksi sekitarnya dengan GPS, sinar laser, atau semacamnya.

Mobil dengan BBM akan punah di tahun 2050, dan digantikan dengan mobil yang lebih canggih. Toyota bahkan menyetujui bahwa mobil konvensional akan tenggelam di tahun 2050 karena kemajuan teknologi. Bahkan akhir-akhir ini, terdapat sebuah konsep kendaraan baru yang luar biasa dari wiraswasta Elon Musk, CEO SpaceX, yaitu kereta Hyperloop. Sebuah kereta yang bergerak dengan menciptakan tekanan rendah yang memungkinkan kereta untuk bergerak dengan kecepatan tinggi, yang bahkan bisa mencapai kecepatan cahaya.

Bagaimana dengan dunia pendidikan?

Di tahun 2050 akan terjadi revolusi pendidikan berupa pergantian zaman buku ke era e-book dan online class. Bahkan sistem pendidikan formal bisa tidak berlaku lagi karena adanya teknologi self learning. Internet sudah bisa dikatakan ‘sekolah’ bagi anak-anak karena mudahnya ilmu didapatkan.

Pekerjaan sebagai guru sudah tidak diperlukan lagi. Seseorang yang berkerja sebagai guru hanya akan bekerja di rumah melalui internet dengan cara membuat video atau e-book.

Anak-anak dapat melakukan tes atau ujian dengan internet yang sudah semakin ketat keamanannya, jadi mereka tidak dapat mencuri jawaban.

Bagaimana dengan lapangan pekerjaan?

Sayangnya, lapangan pekerjaan di tahun 2050 semakin menipis karena canggihnya teknologi dan adanya robot-robot yang dapat melakukan beragam pekerjaan. Bisa dibilang, seluruh peran manusia diambil alih oleh robot. Manusia hanya perlu bersantai tanpa harus repot melakukan apa pun.

Ini sungguh mengerikan. Bisa dibilang pula ini adalah masa kepunahan manusia, sebuah masa dimana reputasi manusia tergeser oleh adanya robot-robot ciptaan manusia sendiri.

Baca Juga  Hingga Ujung Nyawa [2]: Secercah Sinar Harapan

Lalu, bagaimana dengan keadaan ekonomi?

Bisa dikatakan persaingan bisnis di tahun 2050 akan semakin ketat, karena para pesaing bisnis bisa saja melakukan apa pun. Kemajuan teknologi menyebabkan manusia dapat melakukan apa pun yang mereka mau, tidak terkecuali kecurangan.

Kecurangan ini bisa dilakukan dengan meretas akun pesaing bisnis melalui internet (karena tahun 2050, orang-orang membeli apa pun melalui internet atau aplikasi belanja online). Atau, dengan cara menurunkan reputasi suatu perusahaan melalui media sosial dengan cara menjelek-jelekkannya.

Kita beralih ke distribusi dan penjualan. Ini tahun 2050, dimana ketika kita ingin membeli suatu barang, kita tak perlu pergi keluar rumah karena kita dapat membelinya lewat internet atau aplikasi. Pembayaran dilakukan dengan m-banking, atau semacamnya. Setelah barang sudah dikemas, maka kurir atau robot penghantar barang akan mengantarnya ke rumah kita.

Bagaimana dengan dunia olahraga, seni, kuliner, dan semacamnya? Apakah masih diadakan turnamen, audisi, kontes atau semacamnya?

Ya, masih. Namun ada sebagian orang yang beralih ke dunia robot. Robot tak hanya bisa membantu pekerjaan manusia saja, tapi ada beberapa robot yang dirancang bisa menyanyi, menari, memainkan alat musik, melakukan pertandingan olahraga, dan sebagainya.

Mengenai kontes seni, sekarang orang-orang melakukan kontes secara online. Misalnya perlombaan menggambar, setelah diberi juklis secara online, mereka bisa mengirim karya mereka melalui surel. Atau kontes memasak, para kontestan akan mengirim video proses mereka memasak sesuatu, lalu meng-upload-nya. Namun karena makanan harus dicicipi, tentu saja mereka harus mengirim makanan mereka. Bisa? Bisa, dengan bantuan robot-robot, makanan bisa dikirim dalam sekejap.

Olahraga? Seperti yang tadi sudah dipaparkan, orang-orang mulai tertarik dengan pertandingan antar-robot. Kita bisa melihat sebuah pertandingan voli dengan peserta yang beranggotakan mesin. Tentu saja para robot itu sudah dilengkapi dengan AI atau kecerdasan buatan.

Bagaimana dengan kondisi pertanian dan perternakan?

Manusia masih bertani dan berternak demi memenuhi kebutuhan pokok mereka. Tentu saja mereka membutuhkan tempat yang cocok untuk itu. Alih-alih ikut pindah ke mars atau bulan, para petani dan peternak tetap tinggal di bumi. Karena kondisi alamnya yang sangat mendukung dibandingkan mars dan bulan. Namun, teknologi mereka tidak ikut ketinggalan maju. Dengan bantuan robot-robot, mereka menghasilkan hasil yang memauaskan. Hasil dari kerja keras mereka dikirim melalui sebuah kendaraan agar dapat sampai ke mars dan bulan dengan selamat.

Baca Juga  Tokoh Penting di Balik Indonesia Merayakan Perbedaan (IMP) dan Dialog Lintas Agama Kepercayaan

Bagaimana dengan kemajuan di bidang kedokteran?

Sisi baiknya, kemajuan teknologi di bidang kedokteran membuahkan hasil yang memuaskan. Mereka dapat mengobati pasien dengan cepat. Bahkan ketika ada suatu penyakit baru yang mematikan dan belum diketahui, mereka dapat membekukan pasien dengan teknologi ice coffin. Setelah mereka mendapatkan apa yang mereka butuhkan, pasien akan dicairkan dan segera diobati dengan cepat.

Namun sisi buruknya, banyak orang yang sering ke rumah sakit atau pusat kesehatan terdekat. Apa mereka sakit? Tidak, mereka hanya mengecek kesehatan mereka. Apa tidak ada alat pemeriksa kesehatan di rumah mereka? Ini tahun 2050, tentu saja mereka punya. Hanya saja ada beberapa alat yang tidak mungkin untuk mereka miliki. Mereka hanya memiliki alat-alat kecil, seperti termometer yang dapat mengetahui penyakit demam seperti apa yang kita alami, alat pengecek kadar kolestrol, alat pengetes darah, dan sebagainya. Mereka pergi ke rumah sakit untuk mendapat pengecekkan detak jantung, pernapasan, kerja antibodi tubuh, dan sebagainya.

Bagaimana kondisi bumi? Apakah ia baik-baik saja? Dan kenapa manusia pindah ke bulan dan mars?

Sayangnya, bumi sedang dalam masalah. Karena kemajuan teknologi dan semakin banyaknya manusia, membuat bumi semakin panas. Sehingga, banyak manusia yang segera dipindahkan. Hanya orang-orang yang bekerja sebagai petani dan peternak yang dibiarkan tinggal.

Namun, akhirnya bumi bisa menjadi lebih baik, karena sedikitnya populasi manusia yang tinggal di bumi. Ditambah bumi yang digunakan untuk bercocok tanam, kondisi bumi semakin berkembang pesat, jauh lebih baik dari seluruhnya.

Sesuatu akan memberikan efek positif dan negatif. Pun dengan waktu. Seiring berjalannya waktu, dunia akan semakin canggih, namun juga akan semakin rapuh dan tua. Tahun 2050 memang sangat menakjubkan, tapi tahun 2050 juga menyimpan sesuatu yang menyedihkan. [MZ]

Shabrina Zahira Alya Rahman Siswi Kelas VII SMP al-Khairiyah Surabaya; Kontributor pada Buku Komik KKPK [Kecil-kecil Punya Karya]; Bercita-cita menjadi Komikus dan Penulis Profesional