Prof. Dr. H Akhyak. M. Ag Direktur Pascasarjana UIN SATU Tulungagung; Pengasuh Pondok Pesantren Modern Darul Akhwan Tulungagung; Konsultan Ibadah Haji Daerah Kerja Mekkah 2022

Menelusuri Makna Spiritulitas Haji (Kain Ihram Putih dan Tidak Berjahit)

1 min read

Pakaian yang dikenakan oleh jamaah haji dikenal dengan istilah pakaian ihram. Pakaian ihram secara bentuk adalah kain putih yang tidak berjahit. Adapun makna dari pakaian ihram tersebut sebagaimana yang tercanmtum dalam kitab Hikmah al-Tasyi’ wa Falsafatuhu karya Syekh Ali Ahmad Jurjawi sebagai berikut:

  1. Mengenakan pakaian tanpa jahitan dan tidak menutup kepala pada saat ihram agar manusia berada dalam tingkat penghambaan dan kepatuhan tertinggi kepada Allah. Ini merupakan wujud simbul bahwa sesungguhnya manusia itu tidak memiliki apapun. Dan sesungguhnya segala yang dimiliki manusia dalam wujud ini tak ada talinya sama sekali yang akan hilang dan lepas sewaktu waktu.
  2. Orang yang berihram tanpa pakaian terjahit mengandung makna seperti anak yang terlahir dalam keadaan terbungkus kain tanpa Kondisi seperti ini merupakan tingkatan kepatuhan yang paling besar dan kekhusyukan tertinggi serta tujuan akhir dalam penghambaan kepada Allah SWT.
  3. Orang yang berhaji dalam kondisi tanpa pakaian terjahit akan teringat orang-orang yang berkumpul di hari kiamat berdiri dengan telanjang tanpa pakaian, tentu hal ini dapat menjadi peringatan bagi setiap Mukmin, untuk senantiasa menyadiri hakekat diri manusia
  4. Pakaian Ihram tanpa berjahit mengingatkan pada fakta historis pada masa Nabi Ibrahim as, bahwa sesungguhnya pakaian orang Arab saat zaman itu sangat sederhana, yang tidak jauh berbeda dengan pakaian ihram yang dipakai Jemaah haji saat berpakaian

Adapun warna putih pakaian ihram, masih menurut pendapat Syekh Ali Ahmad al-Jurjawi, memiliki makna khusus di antaranya adalah:

  1. Warna putih merupakan syiar kesucian dan kebersihan
  2. Pakaian putih yang sederhana itu mengandung makna bahwa sesungguhnya manusia pasti keluar dari dunia fana yang penuh dengan kemewahan dan hiasan
  3. Pakaian putih yang sederhana itu memberikan hikmah kesederajatan manusia, tidak pandang bulu yang kaya, miskin, pejabat, maupun rakyat jelata semua memohon kepada Tuhannya dengan pakaian sederhana yang semata mata hanya ingin menggapai ridho Allah
  4. Pakaian putih yang sederhana itu digunakan oleh Jemaah haji untuk memenuhi perintah Allah yang Mahamulia, agar mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat secara
  5. Pakaian putih yang sederhana itu digunakan oleh para Jemaah haji secara Bersama-sama itu merupakan symbol betapa besarnya keinginan manusia agar mereka mendapat ampunan atas dosa dan khilaf yang dimilikinya, diterima amalnya oleh Allah dengan diberi surga dan rida-Nya.
Baca Juga  QS. Al-Ma'idah (5): 32 dan Harapan Lahirnya Tangan-tangan Penyelamat

Secara medis, kain putih tanpa jahitan dan hanya diselemparkan di tubuh jamaah haji memiliki manfaat bagi manusia. Pakaian ihram yang sederhana itu dapat menyebabkan tubuh manusia mendapatkan udara yang cukup agar mengalami relaksasi dan dapat mengembalikan stamina dan vitalitas manusia karena oksigen yang masuk pori-pori tubuh menjadi maksimal yang dapat menjadikan tubuh manusia menjadi sehat dan kuwat. (mmsm)

 

Prof. Dr. H Akhyak. M. Ag Direktur Pascasarjana UIN SATU Tulungagung; Pengasuh Pondok Pesantren Modern Darul Akhwan Tulungagung; Konsultan Ibadah Haji Daerah Kerja Mekkah 2022