Ahmad Syahrul Ansori Alumni Ponpes Mambaus Sholihin, Gresik.

Jangan Kita Tinggalkan Palestina Sendirian!

1 min read

اَلْحَمْدُ لِلّهِ، نَحْمَدُكَ اللَّهُمَّ عَلَى مَا هَدَيْتَنَا لِطَرِيْقِكَ القَوِبْمِ وَفَقَّهْتَنَا فِي دِيْنِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، نُصَلِّى وَنُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ المُصْطَفَى، وَأَلِهِ وَصَحْبِهِ أَهْلِ الصِّدْقِ وَ الوَفَاء. أَمَّا بَعْدُ، يَا أَيُّهَا المُسْلِمِينَ أُصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الكَرِيِمِ: يَٰقَوۡمِ ٱدۡخُلُواْ ٱلۡأَرۡضَ ٱلۡمُقَدَّسَةَ ٱلَّتِي كَتَبَ ٱللَّهُ لَكُمۡ وَلَا تَرۡتَدُّواْ عَلَىٰٓ أَدۡبَارِكُمۡ فَتَنقَلِبُواْ خَٰسِرِينَ ٢١

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Sudah setahun lebih saudara-saudara kita di Palestina sedang berjuang melawan penjajahan terkeji di abad ini. Mungkin satu-satunya kejahatan yang mengerikan saat ini adalah kejahatan yang dilakukan Israel.

Tidak perlu menjadi muslim untuk membela Palestina. Siapapun kita, selagi masih memiliki hati nurani tentu akan berpihak pada Palestina. Kejahatan ini bukan lagi karena konflik agama, tetapi sudah tergolong genosida bangsa Palestina.

Jemaah salat Jumat rahimakumullah,

Sebagai muslim yang baik, akankah kita berpangku tangan saja, melihat lebih dari 42 ribu warga Palestina meninggal akibat genosida ini! Akankah kita bosan mendengaran berita tentang Palestina! Akankah kita enggan untuk berbuat—meski kecil—untuk melawan kejahatan keji di Palestina!

Lebih dari 11.000 wanita menjadi korban, belum lagi kematian tidak langsung yang disebabkan krisis pangan, krisis layanan medis, dan krisis air minum, dilaporkan yang gugur bisa berjumlah lebih dari 186.000 orang meninggal. Tidakkah kita iba?

Ma’asyiral muslmin rahimakumullah,

Kelihatannya, malah kita yang harus dikasihani. Mengapa? Karena kita tidak bisa berbuat banyak, sedangkan mereka—warga Palestina—kendati mengalami kejahatan mengerikan pun mereka tidak gentar untuk menyerah. Sedangkan kita? Boro-boro prihatin, yang ada malah bosan-acuh tentang berita saudara-saudara kita yang berada di Palestina. Betapa menyedihkan kondisi kita bukan!

Ma’asyiral muslimin,

Masih ingatkah kita, tentang cerita semut serta hewan melata yang berusaha memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim! Iya, meski tidak bisa memadamkan api tersebut, paling tidak keberpihakan hewan-hewan melata itu jelas.

Baca Juga  Mengagungkan Syi'ar Alah dalam Ibadah Haji

Adakah di antara kita seperti cicak yang malah ikut meniupkan perapian yang membakar Ibrahim alaihis salam! Na’uzu billah min dzalik, semoga Allah melindungi kita semua dari keterbungkaman dan ketidakberdayaan atas kezaliman yang terjadi.

Hadirin salat Jumat rahimakumullah,

Apa yang bisa kita perbuat untuk saudara-saudara kita di Palestina? Kalau kita bisa menyisihkan harta untuk donasi Palestina, silakan. Kalau pun belum bisa berdonasi untuk Palestina, mari kita ikuti fatwa MUI; untuk tidak membeli produk-produk yang mendukung Israel. Andai pun harus terpaksa membeli silakan tanpa ada niat untuk mendukung Israel.

Apakah pemboikotan produk Israel tidak berlebihan? Tentu tidak. Kita memang dibuat candu, dan dilema. Tetapi sikap kita harus jelas dan tegak di samping Palestina.

Hadirin sidang Jumat rahimakumullah,

Ingatkah dulu, saat Bung Karno—bapak proklamator kita—berpihak kepada Palestina? Keberpihakan Bung Karno baik lisan atau upaya konkret jelas dan nyata; dengan tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel, menolak Israel untuk bisa ikut sebagai peserta piala dunia, dan berbagai upaya kongkret lainnya.

Akankah kita tinggalkan Palestina berjuang sendiri!

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Kalau pun belum bisa maksimal dengan tidak membeli produk—yang mendukung Israel, ya paling minimum adalah doa.

الدُّعَاءُ جُنْدٌ مِنْ جُنُوْدِ اللهِ مُجُنَّدٌ يَرُدُّ القَضَاءَ بَعْدَ أَنْ يُبْرَمَ

Doa itu milisi dari peluruh-peluruhnya Allah yang akan merubah ketetapan sebelum terjadi.”

Mari kita sematkan doa-doa keselamatan bagi saudara-saudara kita Palestina setiap setelah salat, syukur bisa kita panjatkan Qunut Nazilah setiap salat.

َقوْلُ قوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتغْفِرُ اللهَ ُ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 Khutbah II

اَلْحَمْدُ للّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

Baca Juga  Rabiulawal, Momentum Jadikan Nabi Muhammad Sebagai Idola

أَمَّا بَعدُ، فَيا أَيُّها الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفسِيْ بِتقْوَى اللهِ  الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّها الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغيَ وَالسُّيوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً وَمِنْ بلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ  يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

 

 

Ahmad Syahrul Ansori Alumni Ponpes Mambaus Sholihin, Gresik.