اَلْحَمْد للهِ وَاسِعِ الْفَضْلِ جَزِيْلِ النِّعَمِ بَاعِثِ نَبِيِّهِ محمد صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِجَوَامِعِ الْكَلَامِ، وَبَدَائِعِ الْحِكَمِ. أَرْسَلَهُ لِلنَّاسِ كَافَّةً بَشِـيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيًا إِلَيْهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا، فَبَلَّغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى الْأَمَانَةَ وَجَاهَدَ فِيْ رَبِّهِ جِهَادًا كَبِيْرًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، وَعَلَى آلِهِ الَّذِيْنَ أَذْهَبَ اللهُ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرَ تَطْهِيْرًا، وَأَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ كَانَ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ فِيْ الْاِقْتِدَاءِ نُجُمًا نِيْرًا. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: فَٱذْكُرُونِيۤ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُواْ لِى وَلاَ تَكْفُرُونِ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah ,
Selama kita hidup di dunia, kita pasti akan menghadapi berbagai problem kehidupan. Setiap fase kehidupan akan memberikan dinamika permasalahan tersendiri.
Kita sebagai manusia kadang merasa lelah menghadapi masalah yang datang silih berganti. Hal tersebut tentu wajar. Kita boleh lelah, tetapi bukan berarti boleh menyerah.
Kita perlu mengingat firman Allah Swt. dalam surah al-Insyirah ayat 5-6.
فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْراً ﴿٥﴾ إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْراً ﴿٦﴾
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”
Ibnu Asyur dalam al–Tahrir wa al-Tanwir menjelaskan bahwa dalam ayat tersebut ada dua hal yang bertolak belakang (kesulitan dan kemudahan) tapi disandingkan dalam satu ayat dan diulangi dua kali. Artinya, setiap ada kesulitan pasti akan ada kemudahan.
Jemaah salat Jumat yang dirahmati Allah Swt.,
Syekh Wahbah Zuhaili menjelaskan lebih detail dalam Tafsir al-Munir, العُسْرِ (kesulitan) berbentuk isim mufrad ma’rifat yang dapat dipahami sebagai satu kesulitan. Berbeda dengan يُسْرًا (kemudahan) berbentuk isim nakirah yang dapat diartikan kemudahan itu ada banyak. Setiap satu permasalahan dapat mendatangkan dua solusi bahkan lebih.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Sebab turunnya ayat ini adalah ketika Nabi Muhammad saw. beserta para sahabat diboikot oleh kafir Quraisy, seperti yang dijelaskan oleh Imam Suyuthi dalam al-Durrul al-Mansur.
Setelah Nabi Muhammad saw. bersabar atas aksi boikot tersebut, Allah swt. memberikan kabar gembira dengan turunnya ayat 5-6 surat al-Insyirah, Nabi Muhammad saw. pun sampaikan kabar tersebut kepada kerabat dan sahabatnya,
اَبْشِرُوْا أَتَاكُمْ اليُسْرَ، لَنْ يَغْلِبْ عُسْرٌ يُسْرَيْنِ
“Sampaikan kabar bahagia, kemudahan (pasti) datang kepada kalian. Kesulitan tidak akan dapat mengalahkan dua kemudahan”
Betapa pun kesusahan dan sulitnya masalah yang kita hadapi tetap akan ada solusi, problem solving, dan kemudahan.
Allah mengingatkan kita untuk selalu sadar akan nikmat-Nya. Allah Swt. tidak akan meninggalkan hambanya dalam kesulitan tanpa kemudahan. Allah Swt. selalu memberikan beban kepada hambanya sesuai kapasitas kemampuannya, tidak ada beban yang melampaui batas kemampuan manusia. Allah Swt. berfirman dalam surah al-Baqarah ayat 286.
لاَ يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”
Jemaah salat Jumat yang dirahmati oleh Allah Swt.,
Zat Maha Kasih Sayang selalu menanti rayuan kita kepada-Nya, betapa kuat keterkaitan hati kita kepada-Nya semakin kuat cinta-Nya kepada kita. Allah Swt. menciptakan problem kehidupan, agar kita menyadari Allahlah Zat Maha menguatkan. Lantas, kita berusaha maksimal sembari berpasrah diri kepada-Nya.
Ma’asyiral muslimin yang dirahmati oleh Allah Swt.,
Lanjutan surah al-Insyirah ayat 7-8, Allah berfirman.
فَإِذَا فَرَغْتَ فَٱنصَبْ ﴿٧﴾ وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرْغَبْ ﴿٨
“Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanyalah kepada Tuhanmulah engkau berharap.”
Allah masih mengingatkan kita untuk tetap mengingatNya dengan menjalankan ketaatan kepadaNya setelah mendapatkan kemudahan-solusi atas masalah kita. Tidak ada harapan palsu ketika harapan tersebut disandarkan kepadaNya karen memang Dia selalu menanti harapan-harapan kita.
Jemaah Jumat yang berbahagia,
Masihkah kita mengeluh atas skenarioNya, padahal Allah Swt. telah menjamin kemudahan atas masalah kita! Kalau kita belum menemukan titik solusi dari masalah, kelihatannya kita perlu mengevaluasi usaha dan hubungan kita dengan Allah Swt.
Semoga khutbah singkat ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah selalu memberikan kelapangan hati untuk menjalankan ketaatan dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا. لَا اِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ.
اَلْحَمْدُ للّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ