Khotbah: Sabar Memang Perlu Latihan

اَلْحَمْدُ لِلّهِ، نَحْمَدُكَ اللَّهُمَّ عَلَى مَا هَدَيْتَنَا لِطَرِيْقِكَ القَوِبْمِ وَفَقَّهْتَنَا فِي دِيْنِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، نُصَلِّى وَنُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ المُصْطَفَى، وَأَلِهِ وَصَحْبِهِ أَهْلِ الصِّدْقِ وَ الوَفَاء. أَمَّا بَعْدُ، يَا أَيُّهَا المُسْلِمِينَ أُصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الكَرِيِمِ: يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱسۡتَعِينُواْ بِٱلصَّبۡرِ وَٱلصَّلَوٰةِۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ ١٥٣

Jemaaah Salat Jumat yang dirahmati Allah,

Kata sabar itu terkadang mudah diucapkan, tetapi cukup sulit untuk dipraktekkan, bukan? Memang perlu latihan untuk memupuk sabar, meski dalam kegiatan sehari-hari, kita sudah melatihnya dengan hal-hal kecil. Seperti bersabar mengantre, sabar menanti hasil panen—bagi petani, sabar menunggu lampu merah—bagi pengendara, sabar menanti kelahiran anak—bagi kedua orang tua, sabar mendapat panggilan kerja—bagi pejuang keluarga, dan sabar dalam banyak urusan lainnya.

Jemaah salat Jumat rahimakumullah,

Allah membagi sabar dalam beberapa kondisi. 1) Sabar dalam kemelaratan; 2) Dalam menghadapi musibah; 3) Dalam peperangan seperti firman Allah pada surah Al-Baqarah ayat 177,

وَٱلصَّٰبِرِينَ فِي ٱلۡبَأۡسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَحِينَ ٱلۡبَأۡسِۗ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ صَدَقُواْۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُتَّقُونَ ١٧٧

“orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa”

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Menurut Ibnul Qayyum, iman terbagi dua bagian, bagian pertama adalah sabar dan bagian kedua adalah syukur.

Satu hal yang terkadang kita lupakan, tentang asal usul—pemberi—ujian, musibah, atau kesusahan yang kita hadapi, kesadaran yang seperti ini bisa mempengaruhi pilihan sikap. Mengapa? Bagaimana pun ujian-ujian itu dikehendaki oleh Allah Swt. untuk kita; baik sebagai ujian atau peringatan.

Andai kita bisa mendayagunakan kedua hal; sabar dan syukur, rasanya kita akan mudah temukan kebahagiaan-kebahagiaan yang sering tidak kita sadari.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Sabar itu keniscayaan dalam kehidupan, entah hidup sebagai manusia beragama atau bahkan tidak beragama sekalipun! Mari kita renungkan bersama, adakah manusia di dunia ini yang sukses tanpa bersabar? Tentu, tidak ada! Tidak ada keberhasilan di dunia dan kebahagiaan di akhirat kecuali dengan kesabaran.

Coba perhatikan, hadirin berita yang viral akhir-akhir ini—persetruan antara Yai Mim versus Suhara! Banyak pelajaran yang bisa kita ambil, bukan? Termasuk salah satunya—dan yang paling berharga—betapa mahalnya sabar itu! Tentu, bukan kapasitas khotib untuk justifikasi siapa yang benar atau yang salah, itu domain hakim.

Jemaah salat Jumat yang dirahmati Allah,

Cerita menarik tentang kesabaran dari seorang perempuan ahli ibadah, suatu ketika perempuan tersebut terjatuh, nahasnya jarinya patah. Luar biasanya, ia malah tersenyum. Tentu, orang-orang yang ada di sekitarnya pun dibuat heran, seraya bertanya.

“Kamu, kok masih bisa tersenyum saat jarimu patah!”

“Gini, loh saya jelaskan! Manisnya pahala sabar atas musibah itu lebih aku nikmati dari pada rasa sakit ini!”

Muslimin rahimakumullah,

Sederhana pula, bisakah petani hasilkan panen yang bagus kalau ia tidak sabar merawat sawahnya? Tanpa kesabaran, akankah seorang pengusaha bias jadi sukses? Akankah, siswa-mahasiswa-santri bisa dapatkan prediket terbaik tanpa sabar dalam belajar? Dan seterusnya.

Pola bahagia di dunia—fana ini—itu sederhana, sabar saat dapatkan musibah dan syukur saat dapatkan kenikmatan. Bukankah, demikian?

Sebagai penutup, khotib sampaikan kalam bijak bestari agar kita semangat melatih kesabaran selagi di dunia ini.

ثَلَاثَةٌ لَابُدَّ أَنْ تَسْتَقِرَّ فِي ذِهْنِكَ: لَا نَجَاةَ مِنَ المَوْتِ، لَا رَاحَةَ فِي الدُّنْيَا، لَا سَلَامَةَ مِنَ النَّاسِ

“Tiga hal yang–perlu di ingat sekaligus—pasti melekat pada dirimu (kita): 1) Tidak ada yang bisa terlepas dari kematian; 2) Tidak ada yang bisa leha-leha di dunia (ini); 3) Tidak bakal selamat dari omongan orang!”

أَقوْلُ قوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتغْفِرُ اللهَ ُ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ 

أَمَّا بَعدُ، فَيا أَيُّها الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفسِيْ بِتقْوَى اللهِ  الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّها الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغيَ وَالسُّيوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً وَمِنْ بلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ 

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ  يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

0

Alumni Ponpes Mambaus Sholihin, Gresik.

Post Lainnya

Arrahim.id merupakan portal keislaman yang dihadirkan untuk mendiseminasikan ide, gagasan dan informasi keislaman untuk menyemai moderasi berislam dan beragama.