Dziaul Akbar Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Optimalisasi Media Sosial untuk Dakwah Islam Millenial

2 min read

Sumber: Digitalbisa

Membicarakan mengenai agama dan dunia maya tentunya menjadi tidak asing di era millenial. Media sosial yang berupa internet dan situs lainnya mengubah pola dan bentuk komunikasi yang turut menjadi saluran yang sering digunakan oleh para pendakwah Indonesia. Dakwah di media sosial menghadirkan tantangan sekaligus peluang.

Dunia saat ini tidak lepas dari pengaruh media teknologi digital hadir secara masif yang melahirkan komunitas digital atau komunitas virtual. Penggunaan teknologi komputer, ponsel, jejaring, dan teknologi informasi yang super canggih menjadi ciri dari kehidupan masyarakat digital.

Data terbaru menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia pada Desember 2017 sejumlah 143.260.000 orang atau sekitar 53.7 % dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Adapun Facebook digunakan oleh 130.000.000 penduduk Indonesia. Dari data tersebut terlihat bahwa pengguna internet cukup besar, begitu juga pengguna sosial media lainnya.

Faktanya generasi millenial yang khas dengan semua hal bisa sangat cepat, murah dan bahkan mencari yang gratis. Menjadi pintar dan berwawasan luas hanya dengan menggunakan cara yang praktis dan simpel, menjadikan generasi millenial yang banyak menggunakan media sosial, dan dengan banyaknya pengguna internet dikalangan generasi millenial menjadikan peluang untuk menyebar dakwah melalui media sosial, Maraknya budaya membaca dan mencari referensi melalui internet dapat meningkatkan minat belajar ajaran Islam.

Minat membaca secara konvensional kini sudah menurun karena banyaknya generasi millenial lebih memilih belajar lewat media sosial. Namun tidak menutup kemungkinan pengetahuan yang kita miliki semakin sedikit. Dengan adanya alternatif lain dalam mencari pengetahuan tentunya kita akan menemukan lebih banyak pengetahuan yang kita cari.

Media sosial harus bisa digunakan dengan baik dan sesuai kebutuhan yang ada, karena media sosial juga akan meninggalkan sejumlah catatan yang menuntut perhatian, seperti kadangkalan dakwah, mudahnya menyebar ujaran kebencian, dan enggannya mengakses sumber primer dan masalah filter kualitas dai.

Baca Juga  Dzikir sebagai Terapi Kesehatan Mental dalam Mencari Kebermaknaan Hidup

Peluang menyebar dakwah adalah salah satu peluang yang positif dan mengajak manusia kepada kebajikan dan memberi petunjuk, dan melarang pada kemungkaran menyempurnakan umat manusia agar tetap beriman kepada Allah SWT. Dengan menjalankan perintah serta syari’atnya sehingga mereka dapat manfaat untuk hidup bahagia didunia maupun diakhirat.

Pentingnya melakukan dakwah, karena tujuan dari dakwah sendiri yakni agar manusia memenuhi aturan Allah SWT dan Rasul-Nya dalam kehidupan kesehariannya, sehingga akan tercipta manusia yang memiliki akhlak mulia dan terciptanya kepribadian yang baik.

Metode dakwah di era millenial sangat beragam, dengan kemajuan dan kecanggihan alat dan media komunikasi yang ada. Konten dakwah untuk kaum millenial saat ini pasti memiliki banyak elemen virtual. Generasi millenial yang lebih mengandalkan teknologi dan menggunakan laptop, ipad, smartphone, TV dan lainnya setiap hari telah menjadikan media sosial sebagai bagian yang sangat penting dari koneksi sosial. Hal ini dimanfaatkan oleh beberapa komunitas atau grup keagamaan untuk menyebarkan dakwah melalui media sosial seperti facebook, twitter, WhatsApp, Instagram atau telegram.

Dakwah yang dijalankan harus dituntut untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang dari tahun ke tahun semakin pesat. Dakwah juga dituntut untuk menyajikan konten yang menarik dalam bentuk digital. Dakwah harus bisa memberikan pesan yang dikemas melalui konten-konten yang akrab dengan generasi kekinian atau generasi millenial. Konten yang disajikan tidak selalu berupa tulisan, namun juga dapat dikemas dalam bentuk vlog, soundcloud, dan juga meme yang dimuat diYouTube agar dakwah semakin luas.

Kita harus mengoptimalkan peluang yang ada di sosial media untuk menyebar agama dan mengajak generasi millenial untuk menjadikan media sosial yang setiap harinya digunakan agar berguna dan memberi manfaat untuk mereka.

Baca Juga  Perjodohan dengan Paksaan dalam Pandangan Islam

Tantangan yang ada jangan kita jadikan sebuah masalah dalam melakukan dakwah. Adanya tantangan juga menjadi peluang bagi kita untuk terus aktif dan mengikuti perkembangan zaman yang ada untuk meyajikan konten-konten yang semakin marak dari tahun ke tahun.

Dziaul Akbar Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya