Faiz Dian M Mahasiswa Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam UIN Sunan Ampel Surabaya

Teknologi untuk Pembelajaran Anak di Tengah Pandemi Covid-19

2 min read

Akhir-akhir ini berbagai negara di belahan dunia, tengah dikejutkan dengan suatu wabah penyakit yang disebabkan oleh virus bernama corona atau biasa disebut dengan Covid-19 (Corona Virus Diseases-19). Virus ini pada awalnya berkembang di Wuhan, China. Wabah virus ini memang penularannya sangatlah cepat bahkan sampai ke berbagai negara di dunia termasuk Indonesia. Yang pada akhirnya World Health Organization (WHO), menyatakan bahwa penyebaran virus Covid-19 ini sebagai pandemi dunia saat ini.

Akibat dari virus ini banyak korban meninggal. Sudah tercatat korban meninggal akibat virus ini di berbagai negara besar seperti Amerika, China, Italia, Indonesia dan negara-negara besar lainnya. Orang yang terpapar virus ini memiliki gejala demam tinggi atau di atas suhu normal manusia (38 C), gangguan pernafasan seperti batuk, sesak nafas serta dengan gejala lainnya seperti gangguan tenggorokan, mual dan pilek. Apabila seseorang telah meraskan gejala-gejala tersebut, maka perlu adanya karantina mandiri (self quarantine).

Virus Covid-19 ini menjadi penyebab angka kematian yang paling tinggi di berbagai negara dunia saat ini. Hal ini membuat permasalahan serius yang harus dihadapi bagi negara-negara di dunia saat ini, untuk melakukan berbagai kebijakan termasuk Indonesia sendiri. Karena Indonesia pun juga merasakan akan dampak penyebaran virus ini, yang semakin hari semakin menyebar di berbagai wilayah yang ada di Indonesia.

Adanya pandemi Covid-19 ini menyebabkan diterapkannya berbagai kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus di Indonesia. Banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah di indonesia salah satunya dengan menerapkan himbauan kepada masyarakat agar melakukan physical distancing, yaitu himbauan untuk menjaga jarak dengan seseorang, menjauhi aktivitas dalam segala bentuk kerumunan, perkumpulan, dan menghindari adanya pertemuan yang melibatkan banyak orang. Upaya tersebut ditujukan kepada masyarakat untuk memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini.

Baca Juga  Menelaah Rasialisme dalam Perspektif Islam

Pemerintah juga menerapkan kebijakan yaitu Work From Home (WFH). Kebijakan ini merupakan upaya yang diterapkan kepada masyarakat agar dapat menyelesaikan baik pekerjaan maupun pembelajaran di rumah. Hal ini membuat pendidikan di Indonesia pun menjadi salah satu bidang yang terdampak akibat adanya pandemi Covid-19 tersebut.

Dengan adanya pembatasan interaksi, Kementrian Pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah dan mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring). Namun, dengan pembelajaran secara online (daring) ini, terkadang muncul berbagai masalah yang dihadapi baik siswa maupun guru, seperti halnya materi yang tidak tersampaiakan secara tuntas lalu guru pun menggantinya dengan tugas-tugas. Di sini membuat siswa menjadi mengeluh akibat tugas yang diberikan terlalu banyak.

Permasalahan lain dengan adanya sistem pembelajaran secara online ini adalah terbatasnya sinyal yang membuat siswa lambat dalam mengakses dan memperoleh informasi. Siswa terkadang tertinggal dengan informasi akibat dari sinyal yang kurang memadai. Akibatnya siswa tersebut terlambat dalam mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru. Belum lagi bagi guru yang harus memeriksa banyak tugas yang diberikan kepada siswa, membuat ruang penyimpanan smartphone menjadi terbatas.

Penerapan pembelajaran online juga membuat pendidik berpikir kembali, mengenai model dan metode apa yang akan digunakan. Karena yang awalnya seorang guru sudah mempersiapkan model pembelajarannya dan kemudian harus menggantinya karena adanya pandemi Covid-19 ini.

Di era milenial seperti sekarang ini memang kita harus pandai-pandai dalam mengakses informasi dan teknologi. Dengan adanya pandemi ini juga terdapat hikmahnya terutama bagi pendidikan di Indonesia. Karena secara tidak langsung, siswa dan guru bisa lebih menguasai teknologi untuk menunjang pembelajaran secara online ini.

Baca Juga  Gus Dur, Anak Muda, dan Narasi Baru Islam Tradisional

Penguasaan siswa maupun guru terhadap teknologi pembelajaran yang sangat bervariasi, menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Namun, di saat mereka bisa menguasai teknologi dan informasi untuk pembelajaran tersebut, secara tidak langsung mereka banyak mengetahui tentang media online yang dapat menunjang sebagai pengganti pembelajaran di kelas secara langsung, tanpa mengurangi kualitas materi pembelajaran dan target pencapaian dalam pembelajaran.

Berbagai media pembelajaran jarak jauh pun dicoba dan digunakan. Sarana yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran online antara lain, aplikasi zoom, google classroom, youtube, maupun media sosial whatsapp. Sarana-sarana tersebut dapat digunakan secara maksimal, sebagai media dalam melangsungkan pembelajaran seperti di kelas.

Pembelajaran yang dilakukan di rumah, dapat membuat orang tau lebih mudah untuk memonitoring atau mengawasi perkembangan belajar secara langsung. Orang tua menjadi lebih muda dalam mengawasi belajar anak dirumah. Hal tersebut akan menimbulkan komunikasi yang lebih intensif dan akan menimbulkan kedekatan yang lebih erat antara anak dan orang tua.

Secara tidak langsung juga penggunaan media seperti smartphone atau gadget, dapat dikontrol untuk kebutuhan belajar anak. Di sini peran orang tua sangatlah penting dalam melakukan pengawasan terhadap penggunaan smartphone. Hal tersebut memberikan dampak positif bagi anak dalam memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang bermanfaat.

Metode-metode pembelajaran secara komprehensif sesungguhnya telah disiratkan dalam surah al-Nahl ayat 125 yang artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Dari ayat di atas kita bisa mengetahui bahwa ada beberapa metode pembelajaran yang dilakukan dalam proses pendidikan sangatlah beragam di antaranya dengan cara ceramah, diskusi, dan cara yang lainnya. Kebijakan pemerintah untuk melakukan pembelajaran jarak jauh melalui media online ini secara tidak langsung dapat memberikan manfaat dan meningkatkan kesadaran bahwa kita harus menguasai kemajuan teknologi untuk proses pendidikan di Indonesia yang lebih kreatif.

Faiz Dian M Mahasiswa Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam UIN Sunan Ampel Surabaya

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *