Pertanyaan:
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Lima tahun terakhir ini, rumah tangga saya semakin tak berkah. Hutang kami semakin banyak, dan kesalahpahaman antara saya dan suami semakin sering. Saya mohon nasihat agar kehidupan kami bertiga bersama suami dan seorang putra bisa kembali bergairah dan berkah. [Anonim, Surabaya]
Jawaban:
Wa’alaikumus-salam Wr. Wb.
Saya ikut prihatin dengan keadaan rumah tangga ibu sekarang ini. Tapi, jangan berkecil hati, sebab “setelah gelap, pasti terbitlah terang.” Artinya, keadaan itu, sebentar lagi berubah lebih cerah setelah ibu dan suami sama-sama introspeksi dan berbenah.
Sebenarnya sangat mudah bagi ibu untuk mendapat nasihat untuk mengatasi keadaan demikian. Gampang, putar saja rekaman nasihat pernikahan ketika ibu di depan penghulu sekitar sepuluh tahun silam itu. Tapi, tak apalah, sambil mencari rekaman tersebut, saya sampaikan beberapa bahan introspkesi ibu dan suami.
Pertama, Anda berdua harus lebih hemat. Saya yakin Anda berdua sudah melakukannya, tapi upayakan untuk ditekan lagi dengan segala cara. Misalnya, dengan tidak membeli makanan di luar rumah. Hindari makan di warung manapun. Upayakan masak sendiri agar lebih berkah, meskipun mungkin dengan biaya yang sama dengan makanan di luar.
Upayakan tidak membeli pakaian. Sebab, pakaian yang ada sekarang sudah cukup untuk hidup selama lima tahun ke depan. Juga, tidak perlu dipaksakan memberi sumbangan di luar kemampuan untuk undangan pesta keluarga atau teman.
Semua itu saya sarankan agar ekonomi Anda lebih berkah dan secara bertahap bisa membayar hutang-hutang Anda. Jangan menambah hutang baru, meskipun harus berlapar-lapar dan bersakit-sakit. Bacalah doa dari Nabi SAW, “Allahummakfina bihalalika ‘an haraamik, wa aghnina bifadhlika ‘amman siwaaka /wahai Allah cukupilah kebutuhan hidup kami dengan yang halal, dan berikan rizki yang banyak sehingga kami tidak bergantung kepada selain Engkau.”
Kedua, jangan lewatkan seharipun tanpa sedekah. Anda bisa membeli sepotong tempe untuk sarapan pagi janda tua sebelah rumah Anda. Atau, membelikan makanan ringan untuk yatim yang bersiap berangkat sekolah.
Jika keuangan sangat terbatas, bisa sedekah dalam bentuk yang lain, misalnya menjenguk sebanyak-banyaknya orang yang sakit. Doakan kesembuhan untuknya, lalu mintalah doa darinya. Sebab, doa orang sakit sangat mujarab. Atau datang saja ke panti asuhan, dan bantulah pekerjaan pengelola panti untuk perawatan gedung, dan sebagainya.
Ketiga, lakukan puasa Senin dan Kamis.