Muhammad Rio Ferdinan Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Pentingnya Tasawuf Sosial dalam Kehidupan Sehari-Hari

2 min read

sumber: islami.co

Selama ini tasawuf merupakan ilmu yang sangat disiplin dimana ilmu itu mengajarkan doktrin membenci dunia. Semua usaha manusia yang ada dibumi ini adalah menyembah dan mengabdi kepada allah secara totalitas dengan intensitas ibadah mahdhah seperti sholat, puasa, haji, umrah dan hal – hal yang sifatnya berhubungan dengan tuhan. KH. MA. Sahal Mahfudh memaknai ajaran tasawuf ini adalah menggapai kesalehan dan sosial sekaligus.

Keduanya adalah amal yang menjadi tugas manusia dibumi dengan menyembah allah dan meramaikan bumi dengan hukum-hukum allah. Inilah yang dikenal dengan tasawuf sosial karena berorientasi untuk mencari jalan keluar dari problem-problem sosial. Nah, hal ini akan kita bahas lebih lanjut sebenarnya apa sih tasawuf sosial itu? Bagaimana ciri-ciri tasawuf sosial? dan apakah tasawuf sosial meiliki peranan penting diera modern ini?

Sebelum mengetahui definisi tasawuf sosial kita akan membahas pengertian tasawuf telebih dahulu. Ada perbedaaan pengertian tasawuf menurut beberapa ulama’. Menurut Abu Bakar Al-Kattani (w.322 H) tasawuf adalah pembersihan hati dan penyaksian realitas yang hakiki atau bisa dikenal dengan ash-shafa wal musyahadah yang artinya kejernihan dan kesaksian.

Sedangkan menurut Ma’ruf Al-Karhi (w.200 H) adalah kepedulian terhadap segala yang hakikat dan melepaskan diri dari kepalsuan. Dapat disimpulkan bahwa tasawuf berati ilmu untuk mengetahui kondisi jiwa dan sifat-sifatnya  baik yang terpuji maupun tercela. Tujuan mempelajari ilmu tasawuf yaitu menghubungkan jiwa dan mengosongkan hati selain allah swt serta menghiasi hati dengan ibadah kepada Allah SWT.

Tasawuf menjelaskan bahwa jalan menuju kehadirat allah ada tiga. Pertama yaitu syariat. Maksudnya adalah kita harus perintah allah dan menjauhi larangannya. Kedua yaitu tarekat, Dimana kita harus mengikuti perbuatan nabi dan mengamalkannya. Dan yang terakhir adalah hakikat, yaitu buahnya tarekat.

Baca Juga  Kopiah: Simbol Religiositas Masyarakat Jawa?

Bisa diibaratkan syariat adalah kapal yang mengantarkan seseorang untuk menuju tempat tujuan dan menyelmatkan dari bahaya. Sementara tarekat diibaratkan dengan laut yang didalamnya terdapat intan mutiara. Dan hakikat bisa diibaratkan dengan Mutiara yang besar dan mahal. Mutiara ini terdapat didalam laut dan hanya bisa didapatkan dengan menggunakan kapal.

Pengertian sosial adalah hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat dan suka memperhatikan kepentingan umum. Sementara definisi dari tasawuf sosial adalah ajaran tasawuf yang tujuannya untuk memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat umum. Ciri -ciri tasawuf sosial ada tiga.

Pertama yaitu doktrin tasawuf membangun kehidupan dunia bukan membenci kehidupan dunia. Ciri ini cenderung bersifat filosofis ontologis. Kedua, adalah doktrin yang menyeimbangkan pemenuhan kebutuhan material dan spiritual. Ciri yang kedua ini lebih cenderung ke aspek epistemologis dan metodologis.

Ketiga adalah membumikan ajaran tasawuf sosial dalam kehidupan sehari-hari untuk pribadi maupun seluruh umat. Ciri yang ketiga ini cenderung ke aksiologis yang menitikberatkan kepada aspek transformasi ke arah yang lebih baik sesuai dengan cita-cita Islam sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Ajaran tasawuf sosial sama halnya dengan tasawuf secara umum, akan tetapi ada satu hal yang berbeda yaitu memberikan perspektif sosial dalam ajaran tasawuf sehingga ada dinamisasi dan aktualisasi dalam kehidupan sosial yang membawa manfaat yang besar kepada masyarakat. Seperti taubat dalam tasawuf sosial diterpretasikan dengan mengambalikan hak allah dan hak manusia secara seimbang.

Qana’ah diinterpretasikan dengan menerima dan mensyukuri nikmat secara aktif sebagai modal bekerja/sosial. Zuhud diinterpretasikan dengan mengkaji ilmu syara’ secara keseluruhan, termasuk ekonomi dan sosial. Tawakkal diinterpretasikan  dengan berserah diri kepada allah setelah ikhtiar atau usaha. Ikhlas diinterpretasikan dengan pantang mundur sampai titik darah penghabisan dalam berproses meski banyak rintangan.

Baca Juga  Sel-Sel NII (Bagian VII): Modernis Radikal, Tradisional Radikal

Uzlah di sini diiterpretasikan ada waktu refleksi dan kontemplasi sebelum terjun ditengah masyarakat untuk melakukan perbaikan. Hifdzu al-auqat diinterpretasikan dengan mengatur waktu antar pemenuhan relasi vertical dan horizontal. Dan yang terakhir adalah mujahadah diinterpretasikan dengan menahan nafsu ketamakan, kejahatan, dan keangkaramurkaan yang egoistis.

Salah satu tokoh dari tasawuf sosial yaitu KH. Abdurrahman Wahid atau biasa dikenal dengan Gus Dur. Beliau dikenal dengan sosok pembaharu pemikiran islam, pembela kaum minoritas dan mantan presiden RI ke 4. Beliau mempunyai pemikiran dan perjuangan berbasis kepada kemaslahatan manusia.

Beliau mendorong pesantren mengembangkan ekonomi dan telibat dalam program pemberdayaan ekonomi umat. Beliau juga mempunyai pemikiran pribumisasi islam yang artinya islam harus bisa berintegrasi dengan budaya lokal. Beliau juga mempunyai pemikiran keadilan sosial, demokrasi dan persaudaraan. Itulah mengapa beliau termasuk tokoh tasawuf sosial.

Di era modern ini ditandai oleh beberapa perubahan. Perubahan ini disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kehidupan di masyarakat. Perkembangan iptek ini menyebabkan dunia ini semakin sempit, semakin mengglobal dan banyak perubahan di mana-mana termasuk perubahan manusia yang menjauh dari nilai-nilai norma agama.

Sikap manusia ini mengalami perubahan yang sangat pesat di mana dari sikap hidup yang agamis berubah menjadi kepribadian yang lebih cenderung ke sikap yang materialistik,  egois dan kurang memperdulikan orang lain. Dengan kehidupan seperti ini yang jauh dari nilai-nilai agama terdapat degradasi moral contohnya seperti pengguguran kandungan, pemerkosaan, pemerkosaan, pembunuhan, mengonsumsi narkoba, pergaulan bebas dan yang lain-lain.

Hal ini disebabkan oleh kegelisahan masyarakat modern seperti takut kehilangan apa yang telah dimiliki. Di sinilah tasawuf sosial mempunyai potensi untuk mengatasi problem-problem yang ada dimasyarakat dengan cara dibina secara intensif bagaiman kita mendekatkan diri kepada Allah SWT sehingga kita malu untuk berbuat dosa karena merasa diperhatikan oleh Allah. Itulah penjelasan tentang tasawuf sosial semoga kita selalu terhindar dari perbuatan maksiat dan selalu dijalan Allah SWT. (mmsm)

Baca Juga  Pesan Kekhalifahan Manusia Di Balik Syariat Puasa

 

Muhammad Rio Ferdinan Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya