Afiyah Koeshanintan Mahasiswi UIN Raden Mas Said Surakarta

Kontribusi Kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab

2 min read

Khalifah kedua setelah Abu Bakar al-Shiddiq, banyak menghasilkan ide-ide terkait administrasi, baik dalam pembagian wilayah Islam maupun penetapan pajak. Beliau adalah Umar bin Khattab.

Dengan kecerdasan dan kehebatannya, beliau mampu melakukan reformasi di berbagai bidang. Namun, sebelum menjadi khalifah dan memeluk Islam, beliau dikenal sebagai musuh dan penentang Nabi Muhammad yang paling kejam, bahkan memiliki keinginan untuk membunuh Nabi Muhammad dan para pengikutnya.

Umar bin Khattab memiliki nama lengkap Umar ibn Khattab ibn Nufail ibn Abdil Uzza ibn Ribaah ibn Qarth ibn Razaah ibn Ady bin Ka’b dan berasal dari suku ‘Adi yang masih termasuk rumpun Quraisy. Umar dulunya termasuk kaum kafir Quraisy yang paling ditakuti oleh orang-orang yang telah memeluk Islam.

Umar bin Khattab sangat membenci orang-orang yang memeluk Islam. Suatu hari, Umar benar-benar tidak dapat menahan kemarahannya dan bertekad untuk menghabisi Rasulullah SAW.

Namun, dalam perjalanannya, Umar bertemu dengan seorang teman yang memberitahunya bahwa Fatimah binti al-Khattab (adik perempuan Umar bin Khattab) dan Said bin Zaid (suami dari adiknya) telah memeluk Islam. Kemarahan Umar semakin tak tertahankan. Ia lalu segera menuju rumah Fatimah, dan di depan pintu ia menemukan Fatimah dan suaminya sedang membaca ayat suci Al-Qur’an.

Umar memerintahkan Fatimah untuk keluar dari agama Islam dan kembali kepada agama nenek moyang mereka. Umar memukul Said bin Zaid dan menampar Fatimah hingga darah mengalir dari celah bibirnya.

Di tengah kemarahannya itu, Umar melihat sebuah lembaran yang bertuliskan ayat-ayat Al-Qur’an. Hatinya tiba-tiba berdegup kencang, dan dengan tangan yang bergetar, Umar meminta lembaran itu, tetapi Fatimah menolak dan meminta Umar untuk mandi terlebih dahulu.

Baca Juga  Ibn Bajjah: Ilmuwan Psikologi Kognitif

Setelah mandi, Fatimah kemudian menyerahkan lembaran yang bertuliskan surah Taha. Begitu Umar membaca surah Taha, perasaannya menjadi tenang, hatinya benar-benar luluh. Didalam lubuk hatinya, ada keinginan untuk segera menemui Rasulullah SAW, dan ia ditemani oleh Khabbab bin Art.

Umar meninggalkan rumah Fatimah menuju rumah al-Arqam bin Abi al-Arqam, di mana Rasulullah sedang menyampaikan dakwah secara sembunyi-sembunyi. Di hadapan Rasulullah, Umar berlutut menyatakan keislamannya.

Umar bin Khattab wafat pada hari Ahad, pada usia 63 tahun, setelah menjabat sebagai khalifah selama 10 tahun 6 bulan, tepatnya pada bulan Dzulhijjah 23 H / 644 M. Penyebab kematian Umar bin Khattab adalah karena dibunuh menggunakan belati beracun oleh seorang budak Persia yang bernama Abu Lu’luah.

Umar bin Khattab ditikam pada saat sedang melaksanakan salat, dan tepat mengenai belakang perut dan dada. Setelah itu, Abu Lu’Luah menikam beberapa orang lagi yang ikut dalam salat berjamaah, sebanyak 13 orang.

Kontribusi Umar selama Menjadi Khalifah

Abu Bakar sebelum meninggal, menunjuk Umar bin Khattab sebagai penggantinya. Umar bin Khattab memimpin dengan sangat baik, yang dibuktikan dengan kontribusinya selama menjadi khalifah.

Pertama, sistem pemerintahan yang adil. Umar bin Khattab terkenal dengan keadilan dan kebijaksanaannya dalam memimpin. Dia selalu menerapkan hukum secara adil tanpa pandang bulu.

Sifat-sifat Umar bin Khattab yang patut diteladani termasuk keberaniannya dalam mengambil keputusan dan konsistensi dalam menjalankannya, keadilan dan kebijaksanaan yang melekat padanya, serta kesederhanaannya. Meskipun menjadi pemimpin, Umar tetap hidup sederhana dan dekat dengan rakyat.

Kedua, ekspansi wilayah Islam. Umar bin Khattab tidak hanya pandai dalam hal pemerintahan, tetapi juga sukses dalam mengembangkan wilayah kekuasaan Islam. Dengan kebijaksanaannya, dia berhasil menaklukkan banyak wilayah baru dan memperluas kekuasaan Islam.

Baca Juga  Syeikh Muhammad Jamil Jambek Sang Pembaru Islam dari Minangkabau

Peristiwa Penting selama Kepemimpinan Umar

Selama menjadi khalifah kedua, Umar mengalami berbagai peristiwa penting yang berdampak besar bagi perkembangan Islam di antaranya:

Pertama, penaklukan Palestina. Salah satu peristiwa penting adalah penaklukan Palestina, di mana pasukan Islam berhasil merebut kota Jerusalem dari tangan Bizantium setelah perjanjian damai yang adil diadakan oleh Umar.

Kedua, penaklukan Mesir. Umar juga berhasil menaklukkan Mesir, bagian dari wilayah Bizantium, selama kepemimpinannya. Penaklukan ini membawa Islam masuk ke wilayah baru dan memperluas pengaruhnya.

Ketiga, penataan keuangan negara. Umar bin Khattab terkenal dengan kebijaksanaannya dalam menata keuangan negara. Beliau memperkenalkan berbagai kebijakan ekonomi yang cerdas, termasuk pajak yang adil dan pengelolaan anggaran negara yang transparan.

Keempat, pemberdayaan perempuan. Umar memberikan perhatian khusus terhadap pemberdayaan perempuan selama kepemimpinannya. Dia melindungi hak-hak wanita dan memberikan mereka kesempatan untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan ekonomi.

Kelima, penetapan kalendar hijriah. Salah satu keputusan penting yang diambil oleh Umar adalah penetapan kalendar hijriah, sistem penanggalan berdasarkan peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah. Keputusan ini menjadi dasar penanggalan dalam Islam hingga saat ini. [AR]

Afiyah Koeshanintan Mahasiswi UIN Raden Mas Said Surakarta