Harmoni Agama dan Etika Global: Kontribusi Hans Küng dalam Membangun Dunia yang Damai

2 min read

Dalam dunia yang semakin terhubung dan pluralistik, konflik berbasis agama dan budaya masih sering terjadi. Moderasi beragama dan etika global yang dikemukakan oleh Hans Küng menawarkan solusi yang signifikan untuk menciptakan masyarakat yang lebih damai dan harmonis.

Moderasi beragama menekankan pentingnya sikap seimbang dan toleran dalam beragama, sementara etika global Hans Küng mengajukan prinsip-prinsip moral universal yang dapat mengikat berbagai agama dan budaya dalam komitmen bersama untuk kesejahteraan global.

Dalam konteks agama Islam, konsep moderasi beragama sangat relevan karena ajaran Islam sendiri menekankan pentingnya toleransi, keadilan, dan hidup berdampingan secara damai.

Hans Küng adalah seorang teolog Swiss yang dikenal karena pemikirannya yang progresif dan kontribusinya terhadap dialog antaragama. Küng lahir pada 19 Maret 1928 dan meninggal pada 6 April 2021. Dia merupakan seorang imam Katolik yang kemudian dikenal sebagai salah satu teolog paling berpengaruh di abad ke-20.

Küng menekankan pentingnya kerja sama antaragama dan menciptakan prinsip-prinsip etika global yang dapat diterima oleh semua agama dan budaya. Dalam karyanya, Küng mengadvokasi prinsip-prinsip moral universal yang bertujuan untuk mengatasi konflik dan membangun dunia yang lebih adil dan damai.

Moderasi beragama adalah pendekatan yang menekankan keseimbangan dan toleransi dalam praktik beragama. Ini berarti menghindari ekstremisme dan radikalisme yang dapat mengarah pada kekerasan dan diskriminasi. Moderasi beragama mengajarkan bahwa keberagaman adalah aset yang harus dihargai, dan bukan ancaman yang harus dihindari.

Dalam Islam, moderasi atau “wasatiyyah” adalah prinsip yang dianjurkan, di mana umat Islam dianjurkan untuk tidak berlebihan dan menjaga keseimbangan dalam segala aspek kehidupan. Al-Qur’an sendiri menyebutkan bahwa umat Islam adalah “umat yang tengah-tengah” (QS. Al-Baqarah [2]: 143), yang menunjukkan pentingnya moderasi dalam beragama.

Baca Juga  Pelan-Pelan Asal Selamat dalam Menjalani Kehidupan

Etika global yang dikemukakan oleh Hans Küng bertujuan untuk menciptakan prinsip-prinsip moral universal yang dapat diterima oleh semua agama dan budaya. Prinsip-prinsip ini meliputi penghormatan terhadap kehidupan, keadilan dan kejujuran, kemitraan dan solidaritas, serta tanggung jawab untuk masa depan.

Prinsip-prinsip ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya menjaga kehidupan, menegakkan keadilan, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Islam mengajarkan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab untuk menciptakan kedamaian dan keadilan dalam masyarakat.

Kedua konsep ini bertemu dalam upaya mereka untuk mencegah ekstremisme dan radikalisme. Hans Küng menekankan pentingnya etika dalam mencegah kekerasan agama, sementara moderasi beragama dalam Islam mendorong interpretasi agama yang tidak ekstrem dan lebih inklusif.

Kedua pendekatan ini melihat dialog antaragama sebagai kunci untuk mengatasi perbedaan dan membangun saling pengertian, yang pada akhirnya akan mendukung kohesi sosial dan perdamaian. Islam juga menganjurkan dialog dan kerjasama antaragama sebagai cara untuk menciptakan perdamaian dan harmoni.

Mengintegrasikan prinsip-prinsip moderasi beragama dan etika global Hans Küng dalam kehidupan sehari-hari adalah langkah yang sangat penting menuju dunia yang lebih damai dan adil. Penghargaan terhadap keragaman, dialog antaragama, penolakan terhadap ekstremisme, dan penerapan prinsip-prinsip moral universal adalah dasar untuk membangun masyarakat yang harmonis.

Kita perlu mendorong para pemimpin agama, pemerintah, dan masyarakat sipil untuk mengadopsi dan mempromosikan prinsip-prinsip ini dalam kebijakan publik, pendidikan, dan interaksi sosial sehari-hari.

Misalnya, dalam lingkungan kerja multikultural, manajer dapat mengatur sesi pelatihan tentang keragaman budaya dan agama. Komunitas lokal dapat menyelenggarakan forum dialog antaragama secara rutin, di mana pemimpin dan anggota dari berbagai agama berdiskusi tentang isu-isu yang dihadapi bersama.

Baca Juga  Pakaian yang Disunnahkan untuk Shalat Jumat

Pemerintah dan organisasi non-pemerintah dapat mengimplementasikan program pendidikan yang menekankan pentingnya pemahaman agama yang moderat dan menolak segala bentuk radikalisme.

Individu dapat menunjukkan penghormatan terhadap kehidupan dan keadilan dengan berpartisipasi dalam kegiatan sosial seperti donor darah, advokasi untuk hak-hak asasi manusia, atau mendukung kebijakan yang memperjuangkan keadilan sosial.

Dalam konteks agama Islam, umat dapat berpartisipasi dalam program-program sosial yang membantu masyarakat miskin dan terpinggirkan, atau mendukung inisiatif lingkungan yang menjaga keberlanjutan alam.

Kesimpulanya, moderasi beragama dan etika global Hans Küng memberikan peta jalan yang jelas untuk mencapai perdamaian dan keharmonisan dalam masyarakat yang pluralistik. Keduanya menekankan pentingnya penghargaan terhadap keragaman, dialog antaragama, dan penerapan prinsip-prinsip universal yang mendukung kesejahteraan global.

Dalam konteks Islam, moderasi dan etika global ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya keadilan, keseimbangan, dan tanggung jawab sosial. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ini ke dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat bekerja bersama untuk menciptakan dunia yang lebih damai, adil, dan harmonis.

Upaya kolektif ini akan mengarah pada dunia di mana perbedaan dirayakan, bukan ditakuti, dan di mana semua orang dapat hidup dalam damai dan kesejahteraan. [AR]