
Bulan Ramadan tinggal menghitung hari. Bulan suci bagi umat Islam yang selalu dinanti-nanti. Meski kini sedang pandemi, kita harus tetap menjalankan ibadah dengan sepenuh hati. Nabi telah memberi isyarat kepada kita tentang ragam keutamaan yang akan kita peroleh ketika menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
Syekh Nawawi al-Bantani, salah satu ulama besar Nusantara, dalam kitab Tanqīh al-Qawl fī Sharh Lubāb al-Hadīth menjelaskan beberapa keutamaan puasa. Di antaranya:
Pertama, Pahala Puasa diganjar langsung oleh Allah.
Sebagaimana hadis Imam al-Bukhari No. 5927.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصَّوْمَ، فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ،
Abu Hurairah ra. menceritakan bahwa Nabi saw. bersabda: “(Pahala) setiap amal manusia adalah untuknya, kecuali puasa. Sesungguhnya ia adalah untuk-Ku (Allah), dan Aku yang akan membalasnya.”
Kedua, Sehat Jasmani dan Rohani.
Dalam kitab al-Ṭibb al-Nabawī li Abī Nua’im al-Ashfihani, Juz 1 halaman 236 disebutkan:
عَن أَبِي هُرَيرة، قال: قال رسول الله صَلَّى الله عَليْهِ وَسلَّم: صوموا تصحوا
Abu Hurairah menceritakan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Berpuasalah kalian, maka kalian akan sehat.”
Ketiga, Pahala Amal Dilipatgandakan dan Doanya Dikabulkan.
Dalam kitab al-Targhīb fī Fadā’il al-Amal wa Thawāb Dzālik li-Ibni Hāsyim disebutkan.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي أَوَفَى، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ، وَصَمْتُهُ تَسْبِيحٌ، وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ، وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ
Abdullah bin Abu Aufa menceritakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Diamnya termasuk sebagai pujian. Doanya dikabulkan, serta amal perbuatannya dilipatgandakan.”
Keempat, Terbebas dari Api Neraka.
Sebagaimana hadis riwayat Ibnu Majah No. 1639.
فَقَالَ عُثْمَانُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «الصِّيَامُ جُنَّةٌ مِنَ النَّارِ، كَجُنَّةِ أَحَدِكُمْ مِنَ الْقِتَالِ
Utsman bin Affan berkata. “Aku mendengar Rasulullah bersabda: ‘Puasa adalah perisai dari neraka, sebagaimana perisai kalian dalam peperangan.’”
Kelima, Mendapat Kebahagiaan Dunia dan Akhirat.
Sebagaimana hadis riwayat Imam Ahmad, 10631.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ عِنْدَ إِفْطَارِهِ، وَفَرْحَةٌ حِينَ يَلْقَى رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
Abu Hurairah menceritakan bahwa Nabi saw bersabda: “Terdapat dua kebahagiaan bagi orang yang berpuasa: kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika bertemu Allah swt.”
Lima keutamaan puasa ini akan didapatkan oleh orang yang berpuasa dengan cara yang baik. Puasa yang baik adalah puasa yang disertai dengan usaha menahan hawa nafsu dan memperbanyak amal-amal saleh, seperti membaca Alquran, salat berjamaah, salat tarawih, salat malam, serta bersedekah dan berbagi kepada tetangga yang berkesusahan. Puasa bukan sekadar menahan lapar, karena puasa yang seperti ini adalah puasa yang sia-sia. Sebagaimana sabda Nabi, “Banyak sekali orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali rasa lapar dan haus.”
Dalam kesempatan lain Nabi bersabda bahwa puasa harus dilakukan dengan penuh keimanan serta disertai introspeksi diri. Beliau bersabda, “Siapa saja berpuasa di bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan instrospeksi, maka dosa masa lalunya diampuni oleh Allah.” Hadis ini mengandung arti bahwa, selain menjaga lapar dan haus, orang yang berpuasa harus selalu mengingat keburukan atau kesalahan yang telah diperbuatnya. Dengan begitu, ia akan segera bertaubat dan melakukan amal-amal baik. Di sinilah kita temukan makna dari ayat la‘allakum tattaqūn (supaya kalian bertakwa) pada QS. al-Baqarah [2]: 183.
Semoga dalam menghadapi Ramadan kali ini kita termasuk di antara orang-orang yang bertakwa. [AS, MZ]
Santri PP Qomaruddin Gresik, editor Jurnal Mutawatir. Dapat disapa melalui twitter @mahfudhsahin