Hasan Hanafi lahir pada 13 Februari 1935 di Kairo, ibukota Republik Arab Mesir, di dekat Benteng Salahuddin, daerah perkampungan Al-Azhar. Ia adalah Guru Besar pada Fakultas Filsafat Universitas Kairo. Keluarganya berasal dari provinsi Banu Swaif, salah satu provinsi di Mesir bagian selatan.
Pendidikannya diawali di pendidikan dasar dan tamat pada tahun 1948. Dilanjutkan di Madrasah Tsanawiyah “Khalil Agha”, Kairo dan lulus pada 1952. Selama di Madrasah Tsanawiyah Hanafi sudah aktif mengikuti diskusi-diskusi kelompok Ikhwanul Muslimin (IM) atau al-Ikhwān al-Muslimūn, hingga ia tahu tentang pemikiran yang dikembangkan dan aktivitas-aktivitas sosial yang dilakukan mereka.
Beliau juga mempelajari pemikiran Sayyid Qutb tentang keadilan sosial dan keIslaman. Kemudian Hanafi melanjutkan studi di Jurusan Filsafat Universitas Kairo dan melanjutkan studi ke Universitas Sorbone, Prancis. Bagi Hasan Hanafi tahun 1952 merupakan tahun transisi—perpindahan jenjang pendidikan dari pendidikan menengah atas menuju bangku kuliah.
Saat itu ia harus memilih antara pendidikan sains atau pendidikan sastra, antara ilmu eksakta atau filsafat. Hasan Hanafi memilih keduanya, ia memilih eksakta karena ia menyukai matematika dan pernah bercita-cita menjadi seorang insinyur. Ia juga memilih filsafat, karena ia menemukan kebebasan berpikir didalamnya. Ia pernah mengikuti lomba karya tulis tentang orientasi filsafat, dan ia menjadi juara satu dalam lomba itu.
Semenjak muda Hasan Hanafi sudah menunjukkan sikap peduli terhadap kaum tertindas, terbukti saat memasuki usia sekitar sebelas tahun, Hasan Hanafi sudah ikut serta dalam demonstrasi bersama buruh dan mahasiswa. Di usianya masih relatif muda, ia sudah memandang perlunya tindakan turun ke jalan, tidak cukup hanya duduk belajar di bangku sekolah. Ilmu yang dimiliki di sekolah harus didedikasikan untuk membela tanah air.
Pada tahun 1948, Hanafi mencoba mendaftarkan diri ke Organisasi Pemuda Islam (Jam’iyyah Shubbān al-Muslimīn) untuk bergabung dengan para prajurit sukarelawan yang membantu perjuangan bangsa Palestina melawan kaum Zionis. Namun, permohonannya ditolak. Di karenakan usianya masih terlalu muda untuk menjadi pejuang. Itulah alasan penolakan tersebut, yang akhirnya setelah itu ia bergabung dengan IM.
Hasan Hanafi melakukan banyak terobosan di dalam dunia pemikiran, Hasan Hanafi tergugah hatinya demi menyaksikan nasib umat Islam yang ‘tertindas’ dengan adanya kolonialisme, zionisme, dan imperialisme, sehingga muncul ide untuk membuat sebuah pembaharuan pemikiran untuk menghidupkan kembali khazanah klasik umat Islam dengan berbagai usaha, diantaranya yaitu Kiri Islam. Kazuo Shimogaki merumuskan tiga wajah pemikiran Kiri Islam Hasan Hanafi.
Wajah pertama adalah peranannya sebagai seorang revolusioner. Setelah Revolusi Islam Iran menang, segera ia meluncurkan Kiri Islam. Salah satu tugasnya adalah untuk mencapai revolusi Tauhid. Wajah kedua adalah sebagai seorang reformis tradisi intelektual Islam klasik. Wajah ketiga adalah penerus gerakan al-Afghani (1838-1896). Al-Afghani adalah pendiri gerakan Islam modern, yang disebut sebagai suatu perjuangan melawan imperialismeBarat dan untuk mempersatukan dunia Islam.
Kazuo menilai bahwa Hasan Hanafi mengonsentrasikan diri pada kajian pemikiran Barat pramodern dan modern, meskipun ia menolak dan mengkritik Barat, namun pemikirannya dipengaruhi oleh ide-ide liberalisme Barat, demokrasi, rasionalisme, dan pencerahan. Oleh karena itu ia tergolong seorang modernis-liberal, seperti Lutfi al-Sayyid, Taha Husain, dan Abbas Mahmud al-Aqqad.
Pemikiran-pemikiran Hasan Hanafi dipengaruhi oleh Jamaluddin al-Afghani dan Muhammad Abduh sebagai pencetus gagasan al-Urwah al-Wuthqā. Ketertarikannya tentang kontradiksi antara apa yang ia pelajari di Universitas dengan apa yang ia baca dari buku-buku pemikir Islam seperti Hasan al-Banna dan Sayyid Qutb, yang pada belakangan hari akan sangat mempengaruhi cara berpikirnya.
Beliau juga memiliki ketertarikan terhadap tulisan Guyau, sosiologi Prancis, filsafat Bergson, dan pemikir idealis dari Jerman, Immanuel Kant, Schelling dan Hegel. Setelah ia menamatkan kuliah di Universitas Sorbonne, kemudian meneruskan eksplorasi pemikirannya mengenai hubungan antara Barat dan pemikiran Arab.
Pemikirannya juga dipengaruhi Jean Guitton, filsuf terkenal di Paris pada masa itu. Pada 1959 dan 1960 menyelesaikan bacaan karya Edmund Husserl dengan bahasa Jerman, orang yang ia jadikan acuan untuk disertasi doktoralnya. Dia juga mengagumi filsuf yang terkenal melalui pemikiran protesnya, Spinoza dan Kierkegaard. Gagasan Kiri Islam ini sendiri muncul berakar dari pemikir Islam revolusioner yaitu Ali Syariati, dan Imam Khumaini, pemikir yang menggerakkan revolusi Islam Iran yang agung.
Karya Hasan Hanafi periode pertama berlangsung pada tahun-tahun 1960-an; periode kedua pada tahun-tahun 1970-an, dan periode ketiga dari tahun-tahun 1980-an sampai dengan 1990-an. Pada awal dasawarsa 1960-an pemikiran Hanafi dipengaruhi oleh paham-paham dominan yang berkembang di Mesir, yaitu nasionalistik-sosialistik populistik yang juga dirumuskan sebagai ideologi Pan-Arabisme.
Kemudian, ia berhasil menulis disertasi yang berjudul Essai sur la Methode d’Exegese (Esai tentang Metode Penafsiran). Karya setebal 900 halaman itu memperoleh penghargaan sebagai karya ilmiah terbaik di Mesir pada tahun 1961. Pada fase awal pemikirannya itu, tulisan-tulisan Hanafi masih bersifat ilmiah murni. Baru pada akhir dasawarsa itu ia mulai berbicara tentang keharusan Islam untuk mengembangkan wawasan kehidupan yang progresif dan berdimensi pembebasan (taharrur, liberation).
Pada dasawarsa 1980-an sampai dengan awal 1990-an Hanafi mulai menulis al-Turāth wa al-Tajdīd yang terbit pertama kali tahun 1980, dan al-Yasār al-lslāmi (Kiri Islam), sebuah tulisan yang lebih merupakan sebuah “manifesto politik” yang berbau ideologis.
Menurut John L. Esposito, Hanafi membagi proyek pemikirannya menjadi tiga agenda besar, yaitu “Sikap terhadap Warisan Lama”, “Sikap terhadap Warisan Barat”, dan “Sikap terhadap Realitas”. Ketiga agenda besar itu akan dituangkannya dalam buku-buku yang diselesaikannya. [MZ]