M. Afifudin Dimyathi Pengasuh PP Darul Ulum Rejoso Jombang; Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya; Alumnus Universitas al-Azhar Mesir dan Universitas Neelain Sudan

Karya Tulis Pertama Pasti Akan Menginspirasi

1 min read

Saya sangat meyakini pentingnya buku pertama diterbitkan, karena dari buku pertama itulah biasanya muncul ide dan inspirasi menulis buku-buku selanjutnya. Buku pertama diibaratkan kunci untuk membuka gerbang inspirasi ragam tulisan berikutnya.

Buku yang saya tulis pertama terkait ilmu Alquran adalah Mawārid al-Bayān fī Ulūm al-Qur’ān (2014). Buku ini saya anggap sebagai pijakan dasar untuk melangkah dalam dunia penulisan keilmuan Alquran. Buku ini disusun dengan tujuan memudahkan memahami peta konsep ilmu Alquran yang penting diketahui santri atau pelajar. Karenanya, saya menggunakan bantuan skema dan tabel untuk memudahkan pemahaman. Buku ini mengkaji 27 mabāhits ilmu Alquran yang disajikan dalam 173 halaman.

Setelah Mawārid al-Bayān terbit, saya merasa ada yang belum saya masukkan dalam pembahasan buku tersebut, yaitu tentang I’rāb al-Qur’ān, sehingga muncullah ide untuk menulis buku “Şafā’ al-Lisān fī I’rāb al-Qur’ān (2015) yang menyajikan I’rāb perkata dan perkalimat surah al-Fātihah, al-Sajdah dan al-Insān.

Dari buku Mawārid al-Bayān pula, lahir ide menulis buku khusus tentang ilmu tafsir. mengingat pembahasan tentang ilmu tafsir dalam buku Mawārid al-Bayān sangat terbatas dan hanya tersajikan dalam lima mabhats, mulai mabhats 23-27, maka saya menganggap perlu untuk lebih dijelaskan lagi secara lebih mendetail dalam buku tersendiri. Akhirnya, saya menuangkannya dalam karya lain, ‘Ilm al-Tafsīr: Ushūluh wa Manāhijuh (2016),

Pun dari buku Mawārid al-Bayān, lahir ide lain menyusun buku Jam’ al-‘Abīr fi Kutub al-Tafsīr (2019). Pembahasan tentang kitab-kitab tafsir sudah saya singgung secara singkat dalam buku Mawārid al-Bayān mabhas 26, yang akhirnya saya kembangkan dan tambahkan beberapa data tentang kitab tafsir hingga terbitlah buku Jam’ al-‘Abīr.

Dalam kitab Ilmu Tafsir di atas, saya mengenalkan beberapa macam tafsir, di antaranya adalah tafsir Nabi Muhammad, pembahasan ini menginspirasi saya menulis buku “Majma’ al-Bahrayn fī Ahādīts al-Tafsīr min al-Şahihayn (2016), buku yang menyajikan hadist-hadist tafsir dalam kitab Shahīh Bukhārī dan Shahīh Muslim.

Dalam buku Ilmu Tafsir pula, saya mencantumkan pembahasan tentang Ijmā’ dalam tafsir Alquran. Pembahasan ini melahirkan ide menyusun buku Irsyād al-Dārisīn ilā Ijmāl al-Mufassirīn (2017) yang menampilkan kesepakatan-kesepakatan penafsiran berurutan sesuai urutan surah Alquran.

Baca Juga  Melawan Kebencian dan Menebar Cinta-Kasih dengan Musik

Khusus Balāghat alQur’ān memang ada cerita tersendiri, dan tidak terkait dengan buku-buku yang lain (sudah saya jelaskan dalam acara webinar bedah buku di Universitas Indonesia tempo hari).

Tapi, pada intinya, saya ingin menyampaikan bahwa terbitnya “buku pertama” itulah yang paling penting, bagaimanapun hasilnya. Buku pertama akan membuka gerbang ide dan inspirasi menulis yang tidak disangka-sangka oleh penulisnya sendiri.

اللهم سبحانك لا علم لنا إلا ما علّمتنا إنك أنت العليم الحكيم

Semoga bermanfaat. [MZ]

M. Afifudin Dimyathi Pengasuh PP Darul Ulum Rejoso Jombang; Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya; Alumnus Universitas al-Azhar Mesir dan Universitas Neelain Sudan