Abu Amar Bustomi, Rektor Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) Pasuruan, pada satu kesempatan mengungkap religiusitas kopi dalam pengalaman keagamaan para ulama sufi. Menurutnya para ulama sufi tidak pernah menyebutkan adanya sisi negatif dari meminum kopi kecuali meminumnya secara berlebihan.
Ia menjelaskan “Berbicara kopi dan sufi, Ibnu Hajar pernah mengatakan kopi bisa menghilangkan galau bahkan bisa menarik asror atau rahasia ilahi.” Bahkan, yang lebih dahsyat, menurut Al Habib Abu Bakar bin Abdillah Alattas, membuat kopi panas bisa mengusir jin. “Ini bukan hadis, ini penyampaian seorang ulama sufi.” imbuhnya. AL Habib mengatakanan bahwa sesungguhnya rumah atau tempat yang tidak ditempati, kosong, sepi, maka jin akan menempati. Sedang di rumah yang biasa meghidangkan kopi, maka para jin tidak akan bisa menempatinya dan tidak akan bisa mendekat atau menganggu sebagaimana dijelaskan dalam kitab Tadzirunnas halaman 177.
Selanjutnya, Bustomi menceritakan tentang mimpi spiritual As-Sayyid Ahmad bin Ali Bahr al-Qadimi. Dalam mimpi tersebut, As-Sayyid al-Qadimi berjumpa dengan Nabi Muhammad saw dalam keadaan terjaga. Ia berkata kepada Nabi, “Wahai Rasulullah aku ingin mendengar hadis dari mu tanpa perantara.” Rasulullah saw kemudian bersabda: “Aku akan memberimu tiga hadis–satu hadis tersebut tentang kopi–bahwa selama bau biji kopi ini dengan hadis, maka selama itulah malaikat akan memintakan istigfhar kepada mu.”
Terlepas dari benar dan tidak kisah pengalaman sufi tersebut, seorang ulama nusantara kharismatik, yaitu Ihsan bin Muhammad Dahlan dari Jampes Kediri Jawa Timur, yang dikenal dengan sebutan Syeikh Ihsan Jampes juga tercatat menulis sebuah kitab Irsyadul Ikhwani li Bayani Syurbil Qahwati wad Dukhan, yang artinya “Tuntunan bagi segenap saudara yang menjelaskan tentang perihal minum kopi dan mengisap rokok.” [AA]