Teologi Islam
Membela diri sebagai manusia pada hakikatnya adalah bagaimana menjadi manusia yang seharusnya.
Usaha manusia untuk mencari hakikat pengetahuan diperlukan pengetahuan dan keyakinan yang meyakinkannya.
Kata al-Ghazali, kalam hanya berpotensi untuk membentengi secara rasional akidah yang benar, dalam hal ini bersumber dari al-Qur’an dan hadits dari gangguan ahli bid’ah.
Ruang bermain yang inklusif dapat menjadi wahana penyemaian benih-benih toleransi antar umat beragama.
Pemikiran dan permodelan bagaimana alam itu terbentuk masih menjadi misteri hingga hari ini.
Problem masyarakat kontemporer seperti demokrasi, HAM, pluralisme, yang sungguhpun lahir dan besar di Barat adalah sebuah kenyataan dimana teologi sebagai yang mewakili pandangan keagamaan...