Angga Arifka Mahasiswa Program Studi Agama dan Lintas Budaya (CRCS), Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada—tinggal di anggaarifka.com

Pentingnya Memperingati Maulid Nabi Muhammad

2 min read

Maulid Nabi memiliki makna mendalam bagi umat Islam, baik dari dimensi spiritual maupun dimensi sosialnya. Perayaan maulid Nabi tidak hanya peristiwa keagamaan dan spiritual, melainkan juga merupakan peristiwa kultural dan sosial yang memainkan peran penting dalam menyatukan dan memperkuat umat Islam di seluruh dunia.

Dikatakan bahwa malam kelahiran Nabi semulia malam lailatulqadar, yakni malam saat Al-Qur’an diturunkan pertama kali. Namun, sebenarnya dapat dipahami bahwa malam kelahiran Nabi jauh lebih penting dan mulia karena lailatulqadar hanya diperuntukkan bagi Nabi, sedangkan kelahiran Nabi untuk seluruh alam.

Dengan kata lain, wahyu pertama Al-Qur’an dimaksudkan hanya untuk Nabi dan umat Islam pada khususnya, sementara milad Nabi adalah hari yang paling penting bagi seluruh alam, karena Nabi “tidak diutus kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam” (QS.21:107).

Oleh karena itu, peringatan maulid Nabi memiliki makna yang mendalam bagi umat Islam di seluruh dunia. Ia berfungsi sebagai hari refleksi, peringatan, dan pembaruan komitmen terhadap ajaran Nabi Muhammad. Perayaan maulid mempunyai banyak arti penting bagi umat Islam sehingga cukup besar memengaruhi kehidupan spiritual dan budaya mereka.

Umat ​​Islam percaya, sebagaimana ditekankan secara eksplisit dalam Al-Qur’an, bahwa Nabi Muhammad diutus sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia dan seluruh alam. Maka, peringatan maulid merupakan momen untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah karena telah mengirimkan Nabi untuk membimbing dan mencerahkan umat dengan visi dan ajaran Islam, yakni perdamaian dan keadilan.

Lebih lanjut, kehidupan Nabi yang berfungsi sebagai cetak biru moralitas dan spiritualitas menjadi kompas tentang bagaimana menjalani kehidupan yang benar dan baik. Umat Islam didorong untuk meniru sifat welas asih, kejujuran, kesabaran, kerendahan hati, dan keadilan beliau.

Baca Juga  Upaya Gus Dur dalam Menegosiasikan antara Islam, Modernitas, dan Lokalitas

Artinya, peringatan maulid memberikan waktu bagi orang-orang beriman untuk merenungkan kehidupan, karakter, dan suri tauladan Nabi Muhammad. Turut memperingatinya membuat kita mau memperdalam keimanan kembali, terhubung lagi dengan inti ajaran Islam, dan berusaha untuk meneladani sifat-sifat yang ditunjukkan Nabi. Dengan kata lain, memperingati maulid Nabi merupakan upaya melakukan pembaruan spiritualitas dan moralitas umat Islam.

Umat ​​Islam memandang Nabi Muhammad sebagai simbol kasih sayang dan rahmat ilahi. Maka dari itu, peringatan maulid menjadi salah satu cara untuk mengekspresikan rasa cinta dan rindu yang mendalam kepada Nabi. Pembacaan selawat, menyanyikan nasyid, dan membacakan kasidah atau syair yang mengagungkan kebajikan dan berkah yang dibawanya kepada umat manusia adalah cara yang lazim dilakukan saat memperingati maulid.

Tentu saja perayaan maulid berbeda-beda di berbagai budaya dan wilayah, yang jelas-jelas mencerminkan keberagaman umat Islam. Keberagaman tersebut meliputi makanan tradisional, pakaian, musik, dan bentuk seni. Di sini peringatan maulid memberikan ruang bagi umat Islam untuk mengekspresikan identitas budaya mereka sambil merayakan religiositas mereka, sehingga semua itu bersumbangsih pada kekayaan budaya Islam.

Selain itu, perayaan maulid sering kali mencakup pembacaan sirah Nabi. Hal ini termasuk aspek pendidikan yang dapat membantu umat Islam, baik muda maupun tua, untuk memperdalam pemahaman Islam terutama kehidupan Nabi. Tak bisa dipungkiri bahwa pembacaan sirah Nabi ini bisa menghapus kesalahpahaman dan mendapatkan pemahaman yang lebih akurat mengenai sosok Nabi.

Maulid Nabi jauh lebih dari itu. Arti penting darinya ialah bahwa peringatan maulid dapat menumbuhkan rasa persatuan dan ikatan komunitas di kalangan umat Islam. Keluarga, teman, dan tetangga berkumpul untuk merayakannya, memperkuat ikatan kebersamaan dan persaudaraan. Pertemuan komunal ini meningkatkan rasa berbagi, empati, dan saling memiliki.

Baca Juga  Pentingnya Pasangan Sekufu dalam Al-Qur’an

Lebih jauh, peringatan maulid adalah waktu bagi umat Islam untuk melakukan amal dan kebaikan, mengikuti teladan Nabi Muhammad yang dikenal karena kemurahan hati dan kedermawanannya. Pada kesempatan ini, banyak umat Islam menyedekahkaan hartanya, membantu mereka yang kurang beruntung, dan melakukan kebajikan di lingkungan mereka. Hal ini mempertegas nilai Islam yang mengajarkan keprihatinan terhadap sesama dan kepedulian untuk mengatasi kesenjangan sosial.

Secara sosiologis, peringatan maulid menekankan pesan perdamaian, toleransi, dan moderasi dalam Islam. Dengan menyoroti ajaran Nabi tentang kasih sayang dan keadilan, peringatan maulid dapat berfungsi sebagai kontranarasi terhadap ideologi ekstremis. Di sini peringatan maulid Nabi menggarisbawahi pentingnya pendekatan iman yang moderat dan penuh kasih sayang.

Pada akhirnya, bagi umat Islam, Nabi Muhammad bukan sekadar tokoh sejarah, tetapi lebih-lebih pembawa risalah pemungkas yang dihormati sebagai sumber pembimbing, mata air rahmat, dan rujukan kebijaksanaan. Oleh sebab itu, Maulid Nabi menjadi kesempatan penting untuk mengungkapkan cinta, rasa syukur, dan penghormatan kepada Nabi serta berefleksi perihal kehidupan dan ajarannya.

Angga Arifka Mahasiswa Program Studi Agama dan Lintas Budaya (CRCS), Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada—tinggal di anggaarifka.com