Moh Syaiful Bahri
•
Mahasiswa Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
![](https://arrahim.id/wp-content/uploads/2023/03/WhatsApp-Image-2023-03-13-at-10.18.24-150x150.jpeg)
19 Artikel
Buku ini menyajikan berbagai isu dan wacana yang cukup kompleks. Setidaknya peristiwa demi peristiwa dikelompokkan dalam tiga bagian.
Sudah seharusnya moderasi beragama bukan sekadar wacana dan berhenti di tataran gagasan di ruang kelas, melainkan lebih membumi.
Bagi orang Madura, sarung dan kopiah bukan sekadar aksesoris dan simbol agama, melainkan lebih dari itu, yaitu semacam identitas jati diri.
Kita perlu bijak dalam bermedia sosial dan mulai belajar memilah siapa saja kiai, ustaz dan ulama yang menjadi rujukan keberagamaan.
Tidak penting berapa uang yang dikeluarkan untuk merayakan Maulid Nabi. Harta bisa dicari, tetapi kerinduan dan rasa cinta pada sosok Nabi Muhammad tidak bisa...
Anak muda lebih membutuhkan politik berkualitas dibanding politik identitas.