Dr. H. Jamal Makmur AS., M.A. Penulis, Wakil Ketua PCNU Kabupaten Pati, dan Peneliti di IPMAFA Pati

New Normal di Pesantren

1 min read

Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang menitikberatkan aspek akhlak (tarbiyah) baru pengajaran (ta’lim) menghadapi masalah serius kaitannya dengan pemberlakuan new normal yang sedang didorong pemerintah.

Pesantren dengan sistem keilmuan dan tradisinya mempunyai perangkat lengkap untuk mampu beradaptasi dengan segala situasi dan kondisi karena dalam sejarahnya pesantren menjadi markas utama pertempuran pasukan Hizbullah-Sabilillah melawan Kolonial Belanda, Jepang, dan Sekutu.

Saat ini ketika bangsa ini perang melawan Pandemi Covid 19, pesantren lagi-lagi menampakkan tekad dan kontribusi besarnya dalam membasmi virus ini dengan optimalisasi usaha dan tawakalnya.

Tidak ada cerita pesantren hanya tawakkal pasif tanpa usaha. Melawan Belanda Jepang dan Sekutu yang diinisiasi Hadlratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari adalah bukti nyata bahwa pesantren memaksimalkan usaha (ikhtiyar) dengan selalu melangitkan doa karena keduanya sama-sama perintah Allah.

Amal adalah kata yang familier dengan pesantren. Amal adalah melaksanakan perintah Allah, baik yang wajib, sunnah, atau mubah, dan meninggalkan larangan Allah, baik yang haram, makruh, dan khilaful aula.

Pesantren selalu mendorong santri dan masyarakat untuk beramal baik dan menjauhi amal jelek. Dalam konteks ini, maka menjaga kesehatan dan keselamatan jiwa serta menghindari kematian adalah ajaran Islam yang agung yang sifatnya wajib.

Firman Allah tentang ini:
فادرأوا عن أنفسكم الموت
Maka tolaklah-hindarkan dirimu dari kematian
ولا تقتلوا أنفسكم
Dan jangan kamu bunuh dirimu sendiri
ولا تلقوا بأيديكم الي التهلكة
Dan jangan kamu binasakan dirimu sendiri
Hadis Nabi:
فر من المجذوم فرارك من الأسد
Larilah dari penyakit menular (kusta) seperti larimu dari hewan buas (macan)
Dawuh para ulama:
حفظ النفس من مقاصد الشريعة
Menjaga keselamatan jiwa termasuk tujuan syariat Islam
Melihat status hukum menjaga keselamatan jiwa adalah wajib, maka segala hal yang mengarah ke sana adalah wajib.
Ingat kaidah:
ما لا يتم الواجب إلا به فهو واجب
Segala sesuatu yang menyempurnakan hukum wajib maka sesuatu itu hukumnya wajib
الوسائل بحكم المقاصد
Sarana hukumnya sama dengan tujuan
الدفع أولي من الرفع
Menolak (penyakit misalnya) lebih utama dari menghilangkan (menyembuhkan)
Protokol Kesehatan Santri
Imam Syafii dawuh:
العلم علمان علم الفقه للأديان وعلم الطب للابدان
Ilmu ada dua, ilmu fiqh untuk urusan agama dan ilmu kedokteran untuk urusan kesehatan jasmani

Menurut KH MA Sahal Mahfudh, ilmu fiqh dalam prakteknya membutuhkan disiplin ilmu lain sehingga terjadi sinergi-kolaborasi multi disiplin ilmu yang sangat bermanfaat bagi perumusan komfrehensif dan dalam kehidupan masyarakat.

Baca Juga  Islam Kaffah, Islamisme, dan Persepsi Tokoh PCNU Mojokerto Jawa Timur

Dalam konteks menghadapi new normal ini, pesantren membutuhkan disiplin ilmu kesehatan-medis yang sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan, baik kiai, santri, tetangga-lingkungan pesantren, dan masyarakat umum.

Standard kesehatan menghadapi covid 19 ini dikenal dengan istilah protokol kesehatan. Pesantren sangat peduli terhadap protokol kesehatan ini sebagai penyempurna kewajiban dalam menjaga kesehatan yang merupakan salah satu modal utama dalam menuntut ilmu.

Dalam konteks pesantren, protokol kesehatan meliputi :

  • Pola makan yang sehat yang meningkatkan imunitas tubuh, seperti sayur-sayuran dan mengkonsumsi vitaman C
  • Olah raga teratur, seperti berjemur dengan sinar mata hari mulai jam 9-10 pagi
  • Menjaga kebersihan badan, pakean, kamar, mushalla-masjid, halaman, kamar Mandi, tempat jemuran pakaian, dan lingkungan
  • Memakai masker dan rajin cuci tangan
  • Menjaga jarak dalam pembelajaran, saat jam belajar, tidur, dan makan
  • Memanfaatkan pos kesehatan pesantren dan satgas covid 19 yang ada di pesantren
  • Bekerjasama dengan Aparat Desa, Puskesmas, dan pihak terkait untuk melakukan edukasi serius kepada santri

Aspek Kesehatan Santri

Selain melakukan upaya lahir, pesantren dikenal sebagai lumbung spiritualitas. Oleh karena itu, pesantren mempunyai amalan-amalan khusus untuk memohon kepada Allah agar diberi keselamatan lahir-batin. Antara lain:

  • Memperbanyak membaca shalawat
  • Memperbanyak istighfar
  • Memperbanyak membaca ratib Haddad
  • Memperbanyak istighatsah
  • Memperbanyak doa

Upaya lahir dan batin di atas meneguhkan dimensi komplit pesantren sebagai lembaga yang menggabungkan kesalehan ritual dan sosial sekaligus sebagai contoh bagi masyarakat akan pentingnya ikhtiyar-tawakkal.[AH].

والله اعلم بالصواب

Dr. H. Jamal Makmur AS., M.A. Penulis, Wakil Ketua PCNU Kabupaten Pati, dan Peneliti di IPMAFA Pati