
Menurut banyak ahli medis, salah satu cara terbaik melawan virus corona adalah dengan meningkatkan imunitas dan menjaga kebersihan, baik dimensi lahir maupun batin. Keduanya saling berkesinambungan. Menurut beberapa penelitian, dimensi batin mampu mensuplai imunitas bagi lahirah tubuh manusia. Dalam QS. Al-Ra‘d: 13, Allah berfirman:
”(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah dengan mengingat Allah hati menjadi tentram”
Ketenangan jiwa adalah kekuatan bagi tubuh. Jiwa yang tentram dan hati yang bersih mampu memberi efek positif pada daya tahan tubuh manusia. Meski demikian, asupan makanan, minuman, vitamin dan juga kebersihan badan dan lingkungan tetap harus diperhatikan.
Terkait dengan Covid-19, upaya kebersihan diri dan lingkungan dapat dilakukan dengan melakukan penyemprotan disinfektan. Penyemprotan ini seringkali dilakukan secara serampangan, mengabaikan efek samping yang mungkin bisa ditimbulkan dari cairan tersebut ketika menyentuh kulit. Bahkan, seringkali penyemprotan menggunakan dosis yang berlebihan, sehingga dapat menimbukan dampak buruk baik bagi manusia maupun lingkungan.
Berbeda dengan penggunaan sabun, meski memiliki fungsi sama namun sabun cenderung lebih adaptif pada kulit manusia. Jika dilihat dari bahannya, sabun sendiri ada yang terbuat dari bahan kimia dan ada pula dari bahan organik. Melalui artikel ini, saya akan berbagi terkait bagaimana cara pembuatan sabun organik dari tumbuhan kecombrang. Tentu, sabun dari bahan ini lebih hemat jika dibandingkan dengan cairan atau sabun antiseptik yang harganya kini kian melambung.
Kecombrang, kantan, atau honje (Etlingera elatior) adalah sejenis tumbuhan rempah family Zingiberaceae dan merupakan tumbuhan tahunan berbentuk terna yang bunga, buah, serta bijinya bisa dimanfaatkan sebagai sayuran. Kandungan kimia bunga kecombrang antara lain flavonoid, terpenoid, saponin, tannin, alkaloid, dan antraquinone. Saponin merupakan glukosida dengan karakteristik berbusa dan terdiri dari aglikon polycyclic yang melekat pada satu atau lebih rantai gula. Bagian aglycone, yang juga disebut sapogenin, adalah steroid (C27) atau triterpen (C30). Kemampuan memproduksi busa pada saponin disebabkan oleh kombinasi antara hidrofobik sapogenin dan hidrofilik dari gula.
Bahan dan Cara Pembuatan
Cara pembuatan yang akan saya sampaikan dalam artikiel ini merupakan cara membuat sabun cair dari batang kecombrang yang telah teruji melalui eksperiman riset yang telah saya lakukan sebelumnya. Jadi, jika pembaca yang budiman mencoba melakukan percobaan sendiri di rumah dengan telah mengikuti prosedur dan cara yang saya sampaikan, kok ndilalah, hasilnya bukan berupa sabun cair, maka harus dicermati kembali, jangan-jangan anda membuatnya tidak dengan sepenuh hati. heheu..
Kembali ke cara pembuatan. Jadi begini, dalam tutorial ini, saya membuatnya dalam rancangan acak tiga perlakuan dan 3 kali ulangan (tiga model; 1000 ml, 500 ml, dan 250 ml). Proses pembuatannya sebegai berikut; pertama, batang kecombrang masing masing ¼ kg ditumbuk/dimemarkan lalu direbus masing-masing dengan air 1000ml, 500 ml dan 250ml selama 15-20 menit. Kedua, setelah dingin, disaring dan dimasukan dalam botol berlabel untuk diuji selanjutnya.
Pembaca yang budiman juga bisa dengan menambahkan buah lerak masing-masing 6 biji, 4 biji, dan 2 biji pada masing-masing model yang tujuannya untuk mengalihkan busa. Setelah dingin–tanpa perlu menyaring karena busa telah teralihkan, tapi kalau masih ingin menyaring juga boleh–dimasukkan dalam botol berlabel yang sudah disiapkan.
Berikut tabel pengamatan pembuatan produk sabun Cair batang Kecombrang
NO | BKECOMBRANG (1/4KG & AIR) | HASIL SABUN (ml) dan kondisi | KETERANGAN Setelah pencucian |
1 | 250ML | 120 ml, Warna pink, aroma kuat, agak kental buih | Kesat dan Paling disukai |
2 | 500 ML | 170 ml,Warna pink, aromasedang, agak encer, tak Baca Juga: Doa Akhir Bulan Ramadan berbuih | Kurang kesat |
3 | 1000 ML | 400ml Warna pink, aroma kuat, encer sekali, tak berbuih | kurang kesat |
4 | 250ML+ 2 biji lerak | 105 ml Warna cokat, aroma kuat, agak kental buih lembut | Kesat Paling disukai |
5 | 500 ML+ 4 biji lerak | 180ml, Warna pink, aromasedang, encer, berbuih sedang | Terlalu kesat |
Dari hasil analisis di atas, produk sabun cair dari batang kecombrang mengasilkan 6 produk dan produk yang paling di sukai adalah produk nomor 1 dan 4. Karena, setelah pencucian sabun terasa kesat dan harum tidak berbuih. Sedang no 4 sabun terasa kesat, bau kurang harum dan masih menyisakan buih. Adapun manfaat lain, menurut penelitian Handrayani, Aryani, dan Indra bahwa formula sabun cair dari ekstrak kecombrang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococus Aureus. Semakin tinggi konsentrasinya, semakin besar kemampuannya dalam menghambat bakteri.
Kecombrang merupakan salah satu tanaman rempah dan obat yang memiliki potensi sebagai antioksidan dan antibakteri. Sri Sugati Syamsuhidayat dan Johnny Ria Hutapea, dalam bukunya Inventaris Tanaman Obat Indonesia Edisi, menyebutkan bahwa kecombrang bermanfaat sebagai penghilang bau badan dan bau mulut (Etlangera Elatior). Kecombrang dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan sabun antibakteri dengan memanfaatkan kandungan kimia di dalamnya, yaitu kandungan saponin sebagai antibakteri dan terpen sebagai aromaterapi.
Dengan demikian, pada dasarnya penggunaan sabun dari bahan dasar kecombrang terbukti memiliki banyak manfaat. Selain pembuatannya yang mudah, harganya juga lebih ekonomis, dan tentunya sabun kecombrang ini sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk mencegah dan meningkatkan daya tahan tubuh bagian luar dari serangan Virus Corona. (FYI, AA)