M. Danil Zuhron Kholiq Mahasiswa Universitas Qomaruddin

Peran Strategis Nahdlatul Ulama dalam Menjaga Kebhinekaan

1 min read

Indonesia, negeri yang kaya akan keragaman suku, agama, ras, dan budaya. Kemajemukan ini merupakan kekayaan sekaligus tantangan bagi persatuan dan kesatuan bangsa.

Di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, tantangan untuk menjaga kebhinekaan semakin kompleks. Namun, di sisi lain, Indonesia memiliki modal sosial yang kuat dalam menjaga persatuan, salah satunya adalah peran strategis Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di tanah air.

Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia yang memiliki peran strategis dalam menjaga kebhinekaan di negeri ini.

Sejak didirikan pada tahun 1926, NU telah menjadi garda terdepan dalam menyebarkan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah yang moderat, toleran, dan senantiasa mengakomodasi kearifan lokal.Salah satu peran penting NU dalam menjaga kebhinekaan adalah melalui penguatan wawasan kebangsaan dan nasionalisme di kalangan warganya.

NU berpegang teguh pada prinsip Hubbul Wathan Minal Iman (cinta tanah air bagian dari iman) yang menjadi landasan bagi warganya untuk senantiasa mencintai dan membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini dibuktikan dengan keterlibatan para ulama dan tokoh NU dalam perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia dari penjajah.

Selain itu, NU juga berperan aktif dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi dan harmoni antar umat beragama. Ajaran Ahlussunnah wal Jamaah yang dipegang teguh oleh NU mengajarkan sikap tawassuth (moderat), tawazun (seimbang), tasamuh (toleran), dan i’tidal (adil). Prinsip-prinsip ini mendorong warga NU untuk senantiasa menghargai perbedaan dan keragaman dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam konteks kekinian, NU turut berperan dalam mencegah penyebaran paham-paham radikal dan ekstremisme yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Melalui lembaga pendidikan seperti pesantren, NU menanamkan pemahaman Islam rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi semesta alam) yang mengajarkan sikap damai, cinta kasih, dan anti-kekerasan.

Baca Juga  Cara Isolasi Mandiri Di Rumah

Tidak hanya itu, NU juga berperan dalam melestarikan kearifan lokal dan budaya Nusantara yang kaya akan nilai-nilai luhur. Tradisi-tradisi seperti seni, sastra, dan ritual keagamaan yang telah berakulturasi dengan budaya lokal tetap dilestarikan dan dihargai dalam lingkungan NU. Hal ini mencerminkan semangat kebhinekaan yang menjunjung tinggi keragaman budaya di Indonesia.

Peran strategis NU dalam menjaga kebhinekaan juga tercermin dalam keterlibatannya dalam forum-forum dialog antar-agama dan antar-budaya. Para tokoh NU senantiasa aktif dalam mempromosikan perdamaian dan menjembatani komunikasi antara berbagai kelompok masyarakat yang berbeda latar belakang.

Dengan perannya yang signifikan dalam menjaga kebhinekaan, NU telah memberikan kontribusi besar bagi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang majemuk. Semangat toleransi, moderasi, dan penghargaan terhadap keragaman yang diajarkan NU menjadi perekat bagi masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan budaya.

simpulan dan penutup, Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Nahdlatul Ulama memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kebhinekaan di Indonesia.

Dengan memegang teguh prinsip-prinsip ajaran Ahlussunnah wal Jamaah yang moderat, toleran, dan mengakomodasi kearifan lokal, NU menjadi garda terdepan dalam mempromosikan persatuan dan kesatuan di tengah keragaman bangsa Indonesia.

Semangat nasionalisme, toleransi antar umat beragama, pencegahan paham radikal, pelestarian budaya lokal, serta keterlibatan dalam dialog antar-budaya menjadi kontribusi nyata NU dalam menjaga kebhinekaan.

Dengan perannya yang signifikan, NU telah memberikan warisan dan teladan yang sangat berharga bagi generasi penerus bangsa dalam memelihara persatuan di tengah keragaman.

Ke depannya, diharapkan peran strategis NU dalam menjaga kebhinekaan dapat terus ditingkatkan dan disebarluaskan kepada masyarakat luas, terutama generasi muda.

Dengan demikian, nilai-nilai luhur yang diajarkan NU dapat terus terjaga dan menjadi pondasi kokoh bagi terwujudnya Indonesia yang bhinneka tunggal ika, bersatu dalam keragaman. [AR]

M. Danil Zuhron Kholiq Mahasiswa Universitas Qomaruddin