Khairun Niam Mahasiswa sekaligus santri Pondok Pesantren Nurul Ihsan Yogyakarta

Bisakah Air Menjadi Media Pengobatan?

2 min read

Tradisi pengobatan di kampung memang agak unik jika dibandingkan dengan pengobatan di daerah perkotaan. Di kampung saya, jika ada anak yang sedang sakit, sebelum ke dokter, orang tuanya akan mendatangi tokoh masyarakat yang dipercaya mampu untuk menangani penyakitnya.

Tidak perlu muluk-muluk, cukup membawa air satu botol atau lebih yang kemudian tokoh masyarakat tersebut hanya membacakan doa-doa tertentu dan ditiupkan ke dalam air.

Bahkan saya pernah mendapatkan cerita dari seorang teman kalau pamannya yang sedang sakit kemudian langsung sembuh karena meminum air yang dia bawa dari makam Syaikhana Cholil Bangkalan.

Padahal, paman teman saya itu telah berobat ke beberapa dokter tapi belum sembuh juga. Jika dilihat dari perspektif kedokteran memang sangat tidak masuk akal. Bagaimana mungkin seorang bisa sembuh dari penyakit hanya dengan meminum air?

Tradisi pengobatan melalui media air merupakan hal yang sudah lumrah di berbagai daerah. Bahkan di tempat saya sendiri, air tidak hanya sebagai media pengobatan, tetapi bisa untuk mempermudah persalinan, membuat orang betah di suatu tempat,  dan menyembuhkan orang yang kesurupan.

Dalam praktiknya itu bisa dilakukan dengan diminum, disembur, atau dicampur dengan air yang digunakan untuk mandi. Tetapi sebelum itu, tentu saja air tersebut sudah didoakan terlebih dahulu.

Air dalam Pandangan Islam

Air adalah sumber kehidupan manusia. Bisa dikatakan bahwa air merupakan unsur yang paling banyak dalam tubuh. Bahkan sebelum menjadi sebuah janin, manusia berasal dari air sebagaimana yang disebutkan dalam al-Qur’an: “Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari aar, lalu Dia jadikan manusia itu (mempunyai) keturunan dan musaharah dan Tuhanmu adalah mahakuasa.” (QS. Al-Furqan [25]: 54)

Baca Juga  Ilmu Laduni dan Ilmu Hikmah, Sama Atau Beda?

Dalam Al-Qur’an sendiri kita akan banyak menemukan berbagai ayat terkait air. Hal ini dikarenakan Allah menciptakan air sebagai sumber kehidupan manusia.

Menurut al-Zarkasy, sumber air yang ada di bumi berawal dari air hujan. Di sini air hujan yang turun kemudian mengisi bebatuan dan relung-relung bumi dari ruang yang terkecil sampai terbesar. Ayat lain yang membicarakan terkait air adalah QS. Hud ayat 7 dan QS. al-Anbiya’ ayat 30.

Terdapat beberapa hadis yang membicarkan terkait air, salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Majah yang artinya: “Dari Ibnu Abbas, dia berkata: telah bersabda Rasulullah SAW: ‘Orang-orang muslim bersekutu dalam kepemilikan tiga hal: air, padang rumput, dan api. Harga dari benda tersebut diharamkan. Abu Sa’id menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah air yang mengalir.

Banyaknya teks-teks keislaman yang berbicara tentang air menandakan bahwa air sebagai sumber kehidupan adalah sebuah fakta yang tidak dapat dipungkiri.

Bahkan sebelum Allah menciptakan langit dan bumi, singgasana (arasy) miliki Allah berada di atas air sebagaimana disebutkan dalam QS. Hud ayat 7, yang artinya: “Dan dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air.”  ini menunjukkan bahwa selain sebagai sumber kehidupan, air mempunyai kedudukan yang mulia karena sudah ada sebelum tercpitanya langit dan bumi.

Air yang Didoakan

Sebagai sebuah sumber kehidupan, tentu saja air mempunyai banyak khasiat untuk tubuh. Fahdah Afifah dalam artikelnya mengatakan bahwa 75% manusia terdiri dari air. Otak 74,5% air, darah 82% air, dan tulang keras jug mengandung 22% air.

Oleh sebab itu, air mempunyai peran penting sebagai media utama dalam menjaga keseimbangan tubuh. Selain sebagai media penjaga sistem tubuh, air juga mempunyai fungsi lain, yaitu sebagai media pengobatan dengan cara didoakan.

Baca Juga  Semangat Hari Kemerdekaan Indonesia dalam Bingkai Nilai-Nilai Islam

Fenomena pengobatan menggunakan air biasanya telah berlangsung secara turun-temurun dan telah menjadi tradisi yang masih dilakukan sampai hari ini. Hal tersebut membuktikan bahwa pengobatan melalui media air memang benar-benar manjur.

Keberhasilan tersebut tentu saja dilatarbelakangi keyakinan umat Islam sendiri bahwa air doa dapat memberikan manfaat kesembuhan jika diminum. Hal ini telah dibuktikan secara saintifik oleh seorang ilmuan dari Jepang, yaitu Masaru Emoto

Masaru Emoto yang melakukan penelitian terhadap air dalam bukunya The True Power of Water mengatakan bahwa air sangat dipengaruhi oleh suara. Maksudnya adalah air dapat “mendengar” kata-kata, bisa “membaca” tulisan, dan bisa “mengerti” pesan yang kita ucapkan. Itu karena air memiliki sifat menerima pesan berupa ide, pikiran dalam bentuk suara walaupun dalam bentuk tertulis.

Oleh sebab itu, semakin kuat pesan yang disampaikan, maka semakin kuat pula pesan yang diterima oleh air. Dalam konteks ini, pesan yang disampaikan adalah doa-doa yang memiliki nilai-nilai kebaikan. Maka, ketika doa dibacakan di hadapan air, secara tidak langsung molekul-molekul air akan berubah bentuk sebagaimana penelitian yang telah dilakukan oleh Masaru Emoto.

Berangkat dari hal di atas, maka tentu air yang didoakan dapat menjadi media pengobatan karena telah menerima pesan-pesan kebaikan, terlebih lagi doa yang digunakan diambil dari ayat-ayat suci al-Qur’an.

Walaupun begitu, kita sebagai manusia harus ingat bahwa yang memberikan kesembuhan adalah Allah, sedangkan air di sini hanya berposisi sebagai media saja. Wallahualam bissawab. [AR]

Khairun Niam Mahasiswa sekaligus santri Pondok Pesantren Nurul Ihsan Yogyakarta