Membaca Malam
Malam larutkan pandang
Angin semilir menggoyangkan pepohanan
Berbisik menggelora
Menelisik setiap bait di jiwa
Bulan merangkak dari satu dahan ke dahan lainnya
Memancarkan cahaya
Gelap menjadi terang
Menetralkan pandang
Pendaran cahaya memadat
Membaca kornea selincah-lincahnya
Namun semua hanya sementara
[Lumajang, 4 Oktober 2019]
Rotasi Tubuh Galaksi
Malam larung dengan sendirinya
Membawa hari berganti
Meninggalkan waktu sebelumnya
Menjadi kenangan
Jejak kehidupan
Tak dapat diulang
Sorot mentari berotasi
Kitari tubuh galaksi
Menjadi satu kesatuan dalam satu rangkaian
Malam dan siang
Siang dan Malam
Berganti-ganti akibat rotasi
Rupa-rupa kehidupan seperti tubuh galaksi
Siang dan malam berganti akibat rotasi
Pernahkah kau kecup kening kehidupan lalu tersenyum sepenuh hati?
Ya, itulah hidup berarti
[Surabaya, 10 Oktober 2019]
Rupa Dirupa
Datang tanpa salam
Tanpa pula ketuk pintu
Duduk terpekur di dalam sudut ruang
Tempat gelembung cinta tertanam
Datang tak diundang
Tumbuh lebat di ruang tak beruang
Senyum memerahkan bibir
Memandang segala keadaan
Ah nestapa kehidupan
Tempat jalinan hati ditanam
[Surabaya, 10 Oktober 2019]
Air Zamzam Tuhan
Deretan nama selalu mencerca
Tujuan rupa-rupa
Tanpa sadar tanggalkan tubuh ruhaninya
Di bawah ego semata
Malam siang lekas berlalu
Lucuti segala usia
Namun mata buta lupa denganya
Meraup untung
Melacurkan keadaan
Nafikan kesejatian
Atasnamakan kepribadian
Terlalu singkat
Tiba-tiba malaikat datang
Meminta ruhnya pulang
Jadi kelabakan
Tak sempat meneguk air zamzam Tuhan
[Lumajang, 16 Januari 2020]
Gula
Pundi materi tutupi ruang hati
Hijab tebal menenggelamkannya
Pada nikmat fana
Bisa hilang satu telak saja
Lama merangkak
Sikut menyikut
Membakar dan dibakar
Membual dan dibual
Bukankah semua titipan
Pandangan telah sirna
Gula tak dapat dibeda
[Lumajang, 16 Januari 2020]
Editor: MZ