Selamat pagi, burung-burung
melalui cericitmu, aku terima salam dari ranting nan rimbun
sebelum batang-batang pohon ditebang untuk dibikin tisu
demi mengelap air mataku yang menetes karenamu
Selamat pagi, air mengalir
gemericikmu adalah kabar baik
bahwa batu-batu kapur masih menggunduk di balik gunung
sebelum orang-orang membongkarnya untuk tambang
demi pembangunan, demi kemajuan, tapi tidak demi engkau
Selamat pagi, matahari
cahayamu adalah kabar tentang ozon, hutan, dan hama
siklus bumi masih baik dan bahwa iklim masih terjaga
sehingga kami dapat begitu leluasa
membuang lebih banyak karbon ke udara
Apa kabar, tanah?
Uar aromamu di kala hujan pertama menyapa
adalah salam untukku: tentang lempeng bumi yang tidak berubah
tentang cacing-cacing yang berjuang menawarkan limbah
serta ketabahanmu menanggung amoniak dan sampah
sehingga kami bebas melepas hak milik untuk berpindah
Selamat pagi, manusia
engkau bekerja demi melangsungkan hidup
dan engkau hidup sekadar iseng menunggu maut
Tapi,
Mengapa engkau merusak laut?
hanya karena engkau punya teknologi untuk menangkap ikan?
namun siapa sesungguhnya yang memberi pakan?
Mengapa engkau meracuni bumi?
hanya karena engkau yang menanam demi alasan pangan?
Namun siapa sesungguhnya yang menumbuhkan?
23/08/2017