Pernikahan adalah salah satu momen yang dinanti-nanti oleh setiap orang. Namun sebelum menuju ke arah sana perlu kiranya untuk memilih dan mencari pasangan yang tepat. Berkaitan dengan hal itu beberapa waktu ini bersliweran di beranda Tiktok penulis terkait pentingnya mencari pasangan yang setara. Adapun yang menjadi contoh dari pasangan setara bagi para anak muda hari ini adalah video kemesraan para gus dan ning.
Romantisme yang diperlihatkan oleh para gus dan ning di media sosial akhirnyapun menjadi sorotan netizen. “enak ya punya pasangan yang sefrekuensi”. tulis salah satu netizen di kolom komentar. Yang penulis tangkap dari maksud komentar netizen di atas adalah setara atau sefrekuensi dalam status sosial, karakter serta ilmu agamanya.
Berangkat dari hal tersebut mengetahui dan mengenal pasangan merupakan hal yang sangat penting. Hal ini dikarenakan orang tersebut akan menemani selama proses perjalanan hidup kita. Oleh sebab itu perlu kiranya untuk mencari pasangan sekufu sebelum memutuskan untuk menikah. Mengutip dari narasi.tv sekufu merupakan sebuah istilah untuk merujuk kesetaraan tingkat sosial sepasang calon suami-istri dalam Islam. Terkait pasangan sekufu al-Qur’an telah memberikan gambaran dalam QS. An-Nur ayat 26.
اَلْخَبِيْثٰتُ لِلْخَبِيْثِيْنَ وَالْخَبِيْثُوْنَ لِلْخَبِيْثٰتِۚ وَالطَّيِّبٰتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَالطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبٰتِۚ اُولٰۤىِٕكَ مُبَرَّءُوْنَ مِمَّا يَقُوْلُوْنَۗ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌ
Artinya: Perempuan-Perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampuna dan rezeki yang mulia (surga).
Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah menyatakan bahwa ayat ini menegaskan salah satu hakikat ilmiah yang menyangkut hubungan kedekatan antara dua insan, laki-laki dan perempuan atau suami dan istri. Hubungan yang akan dijalani antara keduanya harus diawali dengan adanya kesamaan antara kedua belah pihak. Tanpa kesamaan itu, hubungan mereka tidak akan langgeng.
Shihab juga menyampaikan bahwa terdapat empat fase yang harus dilalui agar cinta antara manusia (laki-laki dan perempuan) mencapai puncaknya.
Fase pertama, perlunya memunculkan rasa kedekatan antara dua belah pihak. Biasanya kedekatan itu lahir karena kesamaan sifat dan pandangan hidup, latar belakang sosial budaya. Ketika sudah menimbulkan rasa kedekatan maka pada gilirannya akan mendorong keduanya untuk saling memperkenalkan diri secara lebih terbuka.
Fase kedua, setelah kedekatan adalah fase pengungkapan diri di mana masing-masing merasakan ketenangan dan rasa aman untuk berbicara tentang dirinya lebih dalam lagi, tentang harapan, keinginan dan cita-citanya bahkan kekhawatiran-khekawatirannya. Pada fase ini keduanya lebih terbuka antara satu sama lain.
Fase ketiga, melahirkan saling ketergantungan. Pada fase ini masing-masing mengandalkan satu sama lain. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan dan keingianan pribadi mereka masing-masing. Pada fase ini antara keduanya saling membutuhkan sehingga muncul dalam pikiran mereka bahwa dia adalah orang yang tepat untuk pasangannya.
Fase Keempat, yaitu memenuhi segala kebutuhan-kebutuhan pribadi, apapun yang diberikan oleh pasangannya dengan rasa tulus walaupun pemberiannya sedikit maka akan selalu dianggap banyak.
Pasangan Sekufu, Pentingnya Menyamakan Prinsip
Dalam mencari pasangan hidup, Quraish Shihab dalam kitab tafsirnya mengatakan bahwa pentingnya untuk mengetahui karakteristik masing-masing dengan melakukan ta’aruf atau pendekatan. Hal ini bertujuan untuk memahami satu sama lain dan menghindari konflik rumah tangga saat telah menikah nanti. Pemahaman umum tentang sekufu di tengah-tengah masyarakat adalah pasangan yang satu frekuensi dalam hal apapun.
Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim memang dikatakan bahwa terdapat empat kriteria dalam mencari pasangan yaitu harta, kedudukan, paras dan agamanya. Namun satu hal yang harus diutamakan dalam memilih pasangan yang sekufu yaitu melihat dari segi agamanya terlebih dahulu. Mengutip dari Shofi Lutfiana dalam Neswa.id agama di sini tidak hanya menguasi ilmu agama dengan baik, akan tetapi mampu beragama dengan baik, mempunyai komitmen dalam melaksanakan ajaran-ajaran agama.
Jika orang yang kita pilih sebagai pasangan hidup tidak memiliki pemahaman yang baik tentang beragama maka orang tersebut kapan saja bisa melakukan hal-hal yang tentunya dilarang oleh agama, seperti menyakiti pasangan. Selain empat hal dalam hadist di atas yang lebih penting yaitu sekufu prihal mindset maksudnya adalah menyamakan prinsip visi dan misi kehidupan dalam rumah tangga.
Ayat di atas secara diksi memang tidak langsung menyebutkan pentingnya memilih pasangan sekufu, tetapi narasi terkait “perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, laki-laki yang keji untuk perempuan yang keji, dan perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik” menunjukkan bahwa adanya unsur kesetaraan dalam pasangan hidup. Oleh sebab itu, dalam memilih pasangan hidup penting kiranya mencari pasangan sekufu dalam hal prinsip beragama serta prinsip hidup dengan bentuk visi dan misi dalam rumah tangga.