Merosotnya Pernikahan Dini dalam Lensa Fenomenologi Husserl
Melalui pendekatan fenomenologi Husserl, kita dapat merenungkan isu merosotnya angka perkawinan dengan lebih mendalam.
Melalui pendekatan fenomenologi Husserl, kita dapat merenungkan isu merosotnya angka perkawinan dengan lebih mendalam.
Menjadikan KUA sebagai kantor layanan pencatatan perkawinan semua agama, harus dimulai dengan menyelaraskan terlebih dahulu sejumlah kebijakan yang saling bertolak belakang.
Dalam memilih pasangan hidup penting kiranya mencari pasangan sekufu dalam hal prinsip beragama serta prinsip hidup dengan bentuk visi dan misi dalam rumah tangga.
Kebahagiaan itu bukan timbul dari cantiknya pasangan seseorang, tapi bagaimana dia bisa merasa cukup dengan apa yang dimiliki pasangannya.
Video tersebut kemudian mengundang kontroversi lantaran dianggap melanggar ketentuan hukum Islam yang melarang seorang pria menikahi dua wanita bersaudara dalam waktu bersamaan
Media sosial dengan mudah memfasilitasi publikasi kenikmatan nikah di bawah umur seperti bermesraan, plesiran berdua dan ekspresi lain dengan narasi “indahnya pacaran setelah halal”. Narasi lain seperti “Lebih baik menikah daripada zina” misalnya, sudah menjadi hal yang tidak asing di telinga anak-anak sekarang.
“Liebe ist etwas ideelles, heiraten etwas reelles. Und nie verwechselt man ungestraft das eine mit dem anderen.” Cinta itu ideal, nikah itu yang nyata. Dan kerancuan antara yang ideal dan yang nyata terkadang memunculkan masalah.
Rumah tangga itu adalah proses negosiasi, saling menghargai dan berbagi kesempatan pada pasangan kita.