Rumadi Ahmad Ketua Lakpesdam PBNU, Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Film Tilik dan Karakter Bu Tejo yang Menjadi Katarsis

1 min read

Sosok Bu Tejo dalam film Pendek “Tilik” tiba-tiba menjadi trending (yang belum sempat nonton silahkan kunjungi https://www.youtube.com.

Ada yang bilang, sosok Bu Tejo itu mewakili sekian banyak masyarakat, bukan hanya ibu-ibu, tapi sebagian besar dari kita. Suka ngerasani orang, tapi gak mau dirasani, mudah percaya pada hoax, menyogok aparat tidak masalah, hobi ghibah soal tidak benar itu urusan lain.

Ketika mendadak truk yang ditumpangi ibu-ibu yang mau menjenguk Bu Lurah di RS mogok, dia memilih melanjutkan nge-ghibahnya daripada membantu rakan-rekannya mendorong truk yang mogok. Saat ada satu momen dia merasa bisa memberi solusi, Bu Tejo langsung nyeletuk: “Dadi uwong mbok sing solutif ngono lho yo…” [Jadilah manusia yang memberi solusi gitu] seolah dia ada solusi untuk memecahkan berbagai persoalan. Dia tidak sadar kalau dirinya sendiri itu masalah.

Film pendek yang diproduksi Ravacana Film itu setting ceritanya sangat sederhana: Ibu-ibu kampung yang rombongan naik truk menengok Bu Lurah yang mereka sayangi sedang “ambruk” di RS.

Adegan film 30 menit itu sendiri 95 persen di atas truk itu. Pergunjingan Bu Tejo hampir semua ditumpahkan di atas truk itu kecuali hanya beberapa bagian kecil.

Saya sendiri menonton film ini karena penasaran yang perbincangan di medsos yang mengidolakan Bu Tejo. Sosok Bu Tejo tergambar dengan mata agak melotot dan bibir menyunging sinis beredar dimana-mana.

Mengapa yang trending justru Bu Tejo yang karakternya cenderung antagonis, bukan perempuan lain yang protagonis. Mengapa Bu Tejo bisa begitu mengambil hati? Menurut saya, karena Bu Tejo mewakili sebagian besar dari kita.

Karakter Bu Tejo adalah karakter autentik. Mengidolakan Bu Tejo bukan berarti menyukai orang model Bu Tejo, tapi sebenarnya kita sedang menertawakan diri sendiri. Bu Tejo adalah katarsis yang bisa menjadi tempat kita sejenak menghilangkan kesulitan hidup dalam situasi sulit seperti sekarang.

Baca Juga  Kisah Anjing yang Salah Menilai Kesufian Seseorang Berdasarkan Jubahnya

Akhirnya, saya harus angkat topi dengan semua kru pembuat film itu. Meski nama-nama yang ada dalam pembuatan Film Tilik bukan nama yang mentereng, tapi mereka berhasil mencuri perhatian. Salut dan sukses selalu. [MZ]

Rumadi Ahmad Ketua Lakpesdam PBNU, Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta