Rasyida Rifa'ati Husna Seorang long-life learner

Keutamaan Surah Yasin dalam Tradisi Masyarakat Indonesia

1 min read

Satu di antara keutamaan surah Yasin ialah menjadi salah satu surat dalam Alquran yang digemari dan sering dibaca oleh kaum muslimin dibanding surat-surat lainnya, dan itu telah menjadi tradisi bagi masyarakat muslim Indonesia.

Di daerah-daerah tertentu dan komunitas tertentu misalnya, mereka melakukan rutinitas membaca surat Yasin setiap malam Jumat. Surat Yasin juga sering kali dibaca oleh umat muslim khususnya di Indonesia di kala ada keluarga, kerabat, ataupun tetangganya yang meninggal.

Hal itu sebab ulama telah mengajarkan bahwa memang surah Yasin ini memiliki banyak keutamaan. Sebagaimana Ibn Katsir dalam tafsirnya menerangkan keistemawaan surat tersebut, di antaranya adalah ketika surat ini dibaca pada saat sulit maka Allah akan mempermudah urusannya.

Apabila surat ini dibacakan kepada orang yang akan meninggal dunia, maka akan diberikan rahmat dan berkah padanya dan akan mempermudah keluarnya ruh dari dalam jasadnya.

Adapun waktu terbaik membaca surah Yasin ini menurut ulama ialah malam hari, karena sebagaimana hadis riwayat Ibn Hibban di dalam kitabnya, mengatakan dari Jundub ibnu Abdullah yang mengatakan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda, “Barang siapa yang membaca surat Yasin di malam hari karena mengharapkan rida Allah, maka diberikan ampunan baginya (dari dosa-dosanya).”

Sementara Dar al-Ifta Mesir juga menyampaikan diantara waktu terbaik untuk membaca surah Yasin setelah salat Subuh. Sebab sebagaimana Nabi Muhammad menganjurkan umatnya untuk berdzikir setelah menunaikan shalat berjamaah, (HR. Imam Tirmidzi dari Anas bin Malik), di mana di antara zikir yang paling utama adalah bacaan Al-Qur’an, dan perintah syariat untuk membacanya juga telah dinyatakan secara mutlak.

Penjelasan di atas juga dapat dipahami bahwa dianjurkan kepada kaum muslimin untuk membaca surah Yasin setiap hari, tetapi bagi kaum muslimin di Indonesia yang tidak sanggup membaca surah Yasin secara rutin, sebab rahmatnya ulama nusantara, maka dipilihlah malam Jumat yang merupakan sayyid al-ayyam.

Selain mendapat fadhilah pembacaan surah Yasin malam Jumat, berkah dari Yasinan kaum muslim adalah bisa saling menyambung tali silaturrahim di rumah-rumah tetangga secara bergiliran.

Baca Juga  Zuhud 'Mewah' ala Abu Hasan al-Shadzili

Adapun doa yang dinajurkan untuk dibaca setelah Surat Yasin dari Imam al-Haddad sebagaimana dikutip Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki dalam kitabnya Abwabul Faraj adalah sebagai berikut;

اللَّهُمَّ إِنَّانَسْتَحْفِظُكَ وَنَسْتَوْدِعُكَ أَدْيَانَنَا وَأَنْفُسَنَاوَأَهْلَنَا وَأَوْلاَدَنَا وَأَمْوَالَنَا وَكُلَّ شَيْئٍ أَعْطَيْتَنَا. اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ فِي كَنَفِكَ وَأَمَانِكَ وَعِيَاذِكَ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيْدٍ وَجَبَّارٍ عَنِيْدٍ وَذِى عَيْنٍ وَذِى بَغْيٍ وَمِنْ شَرِّكُلِّ ذِى شَرٍّ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ. اللَّهُمَّ جَمِّلْنَا بِالْعَافِيَةِ وَالسَّلاَمَةِ وَحَقِّقْنَا باِلتَّقْوَى وَالإِسْتِقَامَةِ, وَأَعِذْنَا مِنْ مُوْجِبَاتِ النَّدَامَةِ إِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاء.

“Ya Allah, sesungguhnya kami mohon pemelihraan-Mu dan kami menyerahkan kepada-Mu agama kami, diri kami, keluarga kami, anak-anak kami, harta-harta kami dan segala yang telah Engkau berikan kepada kami. Ya Allah, jadikanlah kami dan juga mereka berada di dalam pemeliharaan-Mu, keamanan-Mu dan perlindungan-Mu dari setiap gangguan setan pendurhaka, orang-orang takabur yang keras kepala, orang yang mempunyai pandangan jahat, kezaliman dan dari kejahatan setiap orang yang mempunyai kejahatan. Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, perindahkanlah kami dengan keselamatan dan kesejahteraan. Karuniakanlah kepada kami ketaqwaan dan istiqamah. Lindungilah kami dari perkara-perkara yang menyebabkan kami mendapat penyesalan. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”

اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَأَوْلاَدِنَا وَمَشَايِخِنَا وَإِخْوَانِنَا فِي الدِّيْنِ وَأَصْحَابِنَا وَلِمَنْ أَحَبَّنَافِيْكَ وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ. وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ, وَارْزُقْنَاكَمَالَ الْمُتَابِعَةِ لَهُ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا فِي عَافِيَةٍ وَسَلاَمَةٍ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

“Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami, kedua orang tua kami, anak-anak kami, guru-guru kami, saudara-saudara seagama kami, sahabat-sahabat karib kami, orang-orang yang mencintai kami karena Engkau, orang-orang yang pernah berbuat baik kepada kami, dari kaum mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, wahai Tuhan yang mengatur alam semesta. Ya Allah, curahkanlah rahmat dan keselamatan kepada hamba-Mu dan utusan-Mu, junjungan kami dan tuan kami Nabi Muhammad Saw, keluarganya dan para sahabatnya. Karuniakanlah kepada kami kesempurnaan mengikuti ajarannya, secara lahir dan batin, di dalam kesejahteraan dan keselamatan dengan kasih sayang-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih sebaik-baik yang mengasihi.”

Wallahualam. [AR]

Rasyida Rifa'ati Husna Seorang long-life learner