Doa Ibu Nabila
Dalam heningnya malam ku bersimpuh
Berucap kata penuh makna
Mewakilkan kejadian berat
Bertubi-tubi tanpa jeda
Aku tak pernah meminta pertanggungan
Meski tak adil, ku coba diam
Yang aku tahu
Tuhan bersama hambanya
Tapi mengapa Tuhan, gelombang ini selalu datang
Aku mencintainya tanpa sebuah alasan
Tapi justru menyiksa
Haruskah ku berhijrah?
Yang baik tak kan membuatku berlari
Menjauhi kehangatan, meninggalkan impian
Semua hancur begitu saja
Tanpa sapaan, penuh rapat, begitu cepat
Jika ada kesempatan
Hadapkan aku dengannya
Hilangkan stigma penggores jiwa
Aku tak mau Nabila terluka
Sleman 02 Juni 2020
Tragedi di Subuh Hari
Fajar menyingsing, membangkitkan amarah
Mengundang sumpah serapah
Ingin memeluk luka
Tanpa sebuah pertanggungan
Aku tak paham kenapa begitu
Yakinku itu bukan dirimu
Segalanya berubah tanpa makna
Kau ambil dua surgaku begitu saja
Kau racuni semua dengan tragedi-tragedi bisu
Ingin melepasnya darimu
Semakin kucoba semakin lekat
Yang ku tak paham justru semakin mendekat
Tuhan, hati ini masih tak mengerti
Impian kami pupuk sejak di gua garba biung
Semua asa dan kasih sayang tercurah
Namun kenapa masih belum terijabah
Sleman, 02 Juni 2020
Bayi-bayi Abadi
Perjalanan yang amat panjang
Sembilan bulan dalam kandungan
Memohon kepada Sang Kuasa
Kelak lahir dengan penuh cinta
Makhluk kecil tanpa dosa
Memasang asa tanpa kehendak
Sebentar-sebentar berkata
Ingin segera
Jika tiba waktunya
Akan bertemu khalayak
Putih atau hitam
Bukan hak prerogatif kita
Sebab Tuhan memberi penuh cinta
Alami tanpa intervensi makhluknya
Semoga bahagia
Dengan segala kelebihan juga kekurangan
Sleman, 29 Mei 2020
[HM]