Ust. Arif Zamhari Ketua Yayasan dan Pengajar Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok

Obituari Prof. A. Malik Fadjar: Figur Dosen yang Dekat dengan Mahasiswa

1 min read

Source: Republika.co.id

Saat menulis status ini saya sedang takziyah di rumah duka Prof. Abd Malik Fadjar. Malam ini kebetulan akan ada acara doa bersama selama empat hari ke depan, demikian menurut pengakuan salah salah satu anggota keluarga. Rencananya Prof Dr. Muhajir Effendi yang akan memberikan sambutan pada acara doa bersama malam ini.

Belum banyak tamu yang hadir saat kami tiba. Karangan bunga tampak berjejer di halaman rumah. Sebuah tenda di pasang di depan pelataran rumah dan jalan di depan rumah. Tampak beberapa orang mempersiapkan kursi tamu di pelataran rumah.

Saya dipersilahkan masuk ke ruang tamu yang tidak terlalu luas. Tidak lama menunggu Saya dapat bertemu dengan Ibu Malik Fajar dan menyampaikan bela sungkawa. Saya juga bertemu dengan keponakan dan putra keempat almarhum yang kebetulan teman almarhum adik ipar saya di Malang. Rupanya mereka baru datang dari luar saat kami berada di ruang tamu berbicara dengan Ibu Malik.

Saya kenal almarhum sejak lama. Beliau adalah salah satu dosen saya saat saya kuliah S1 di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Malang, sekarang UIN Maliki, pada tahun 1990. Pak Malik, demikian kami memanggilnya, mengajar mata kuliah pendidikan Islam.

Beliau saat itu sangat sibuk karena menjabat sebagai rektor Universitas Muhammadiyah Malang dan Universitas Muhammadiyah Solo. Untuk mengajar sering diwakilkan asistennya Prof. Dr Samsul Arifin, senior kami yang aktivis kajian. Sesekali beliau masuk kelas kami. Sekalipun sibuk, beliau tdk sulit untuk ditemui oleh mahasiswa.

Suatu ketika saya mendaftar beasiswa S2 Kemenag. Untuk beasiswa ini saya butuh rekomendasi. Beliau dengan senang hati memberi rekomendasi kepada saya dan beberapa teman. Untuk bertemu beliau cukup saya datang ke kantor beliau di kampus UMM dan tanpa protokol saya bisa menghadap beliau. Alhamdulillah saya mendapatkan beasiswa Kemenag dan bisa menempuh studi di IAIN Imam Bonjol Padang tahun 1996.

Baca Juga  Mohammad Hatta, Sosok Negarawan Sejati yang Berintegritas Luhur

Selepas S2 saya berkeinginan untuk melanjutkan S3 di luar negeri. Sekali lagi saya butuh rekomendasi dari profesor yang pernah mengajar saya. Saat itu saya sudah tinggal di Ciputat. Saya teringat dengan Pak Malik Fajar yang saat itu sudah pindah ke Jakarta karena menjabat sebagai menteri.

Sekalipun menjadi menteri beliau tidak susah untuk ditemui. Beliau tidak pelit memberikan rekomendasi kepada murid-muridnya. Lewat bantuan sopir pribadi beliau akhirnya saya dapat bertemu dan mendapatkan rekomendasi untuk melamar beasiswa program Doktor Australian Development Scholarship (ADS). Alhamdulillah saya mendapatkan beasiswa ini.

Setelah beberapa tahun lamanya saya tidak bertemu beliau, di awal tahun 2015-an saya kembali bertemu saat beliau menjadi anggota watimpres. Saya kebetulan sering datang ke kantor watimpres untuk acara kajian hasil penelitian.

Terakhir saya ketemu beliau di rumah keluarga kami saat ayah mertua saya wafat. Beliau hadir melayat ke rumah kami. Beliau tamu yang pertama kali hadir di rumah kami. Keduanya adalah sahabat dekat saat sama-sama menjadi aktivis mahasiswa di Malang di era tahun 60an. Jika bertemu keduanya sering guyon mengenang masa-masa menjadi aktivis.

Selamat jalan Pak Malik. Terima kasih atas ilmu yang telah diberikan. Semoga Allah membalas dengan balasan terbaik. [MZ]

Ust. Arif Zamhari Ketua Yayasan dan Pengajar Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok