Tasawuf Falsafi al-Jili dan Ibn Arabi
Kemiripan dalam gagasan al-Jili dengan Ibn Arabi membuat al-Jili dianggap sebagai pelanjut ajaran tasawuf Ibn Arabi, terutama tentang konsep nur Muhammad.
Kemiripan dalam gagasan al-Jili dengan Ibn Arabi membuat al-Jili dianggap sebagai pelanjut ajaran tasawuf Ibn Arabi, terutama tentang konsep nur Muhammad.
Untuk jadi manusia yang berkualitas, cinta menjadi dasar yang penting dalam memulai semuanya.
Al-Jili memandang insan kamil tidak berbeda dengan Ibn ‘Arabi yakni sebagai wujud tajalli Tuhan.
Tasawuf dapat membuahkan akhlak mulia yang berpedoman pada syariat sehingga dapat memiliki nilai guna untuk menyelesaikan problem dekadensi moral dan sikap intoleransi di era modernitas.
Tasawuf menjadi urgen bagi masyarakat modern karena bisa berfungsi sebagai alat pengendali dan pengontrol manusia agar, dimensi kemanusiaannya tidak tereduksi oleh modernitas.
Setiap orang pasti dapat berada sedekat mungkin dengan Tuhan, karena sesungguhnya setiap manusia memiliki potensi untuk mencari dan menempuh jalan menuju perjumpaan dengan Tuhan.
Bulan Ramadan merupakan momen yang tepat untuk mengasah tiga kecerdasan kita; intelektual, emosional, dan spiritual. Dengan mensinergikan ketiga potensi tersebut, semoga bisa lahir insan-insan muttaqīn.