Memaknai Ulang Tradisi Kurban sebagai Tradisi Ketangguhan Muslim Sejati
Kurban bukan sekadar menyembelih hewan, tapi tentang pengorbanan, perjuangan, dan ketangguhan dalam beragama serta kepedulian nyata kepada sesama.
Kurban bukan sekadar menyembelih hewan, tapi tentang pengorbanan, perjuangan, dan ketangguhan dalam beragama serta kepedulian nyata kepada sesama.
Kisah Ibrahim as. dan putranya di dibalik Idul Adha mengajarkan kita bahwa komunikasi yang baik antara orang tua dan anak perlu dibangun. Ibrahim as. tidak serta merta menyembelih putranya atas perintah Allah, namun ia tetap meminta pendapat Ismail tentang perintah yang ia dapat melalui mimpi
Anda boleh memiliki tafsir apapun tentang kisah Nabi Ibrahim yang akan mengorbankan putranya atas nama ketundukan pada Allah. Tapi pada akhirnya, Allah menggantinya dengan seekor domba. Ketika domba tersembelih, binatang itu tidak disajikan untuk dinikmati Allah, tapi untuk dinikmati manusia.
Kalimat yang pas sebenarnya bukan “saya ikhlas” tetapi “saya rida”, karena itu terkait sikap kita terhadap takdir dan ketentuan Allah.
Orang yang semakin banyak berqurban itu artinya semakin luhur derajat akhlak, moral dan emosionalnya. Sebaliknya, orang yang semakin sedikit berqurban berarti semakin luntur atau bahkan kehilangan keluhuran akhlaknya.
Nabi saw. saat berkurban kambing/domba lebih memilih seekor jantan yang sudah bertanduk dengan motif nazrah fī sawād (melihat dalam warna hitam), akl fī sawād (memakan dalam warna hitam) dan mashyi fī sawād (berjalan dalam warna hitam).