Alif
Pengabdian pertama seorang calon ayah kepada anak-anaknya adalah memilihkan calon ibu yang baik buat anak-anaknya nanti. Dan.. Aku ingin memilihmu
Mim pergi begitu saja. Tanpa pamit. Bahkan sekadar memberi kabar pun tidak. Kehilangan Mim bukan perkara remeh
Cahaya pemandu di dalam hati itu terkibas-kibas angin. Ia tergoda oleh padam. Ingin sekali menyelamatkan nyalanya. Agar cinta yang sudah terbangun tidak menjadi sia-sia.
Tidak beruntung sekali nasib perasaan ini, pikirnya. Kerumitan demi kerumitan dalam hubungannya dengan Mim muncul satu demi satu.
Haiyss..! Kenyataannya tak selalu seindah harapan. Alif membanting bantalnya ke tembok. Kata siapa perempuan itu seperti bunga? kalau sedang begini rumitnya melebihi trigonometri dan...
Mim terngiang kembali kalimat bapaknya. Halus. Tidak memaksa, tapi mengunci. Bayangan Alif muncul menyusul. Kepada lelaki ini seharusnya dia berbagi kekuatan, mengatasi rintangan bersama...