Ketika Humor Menjadi Senjata Intelektual ala Ulama Al-Jahizh
Al-Jahizh, ulama jenaka dari Basrah, memadukan ilmu, humor, dan kritik sosial. Ia mengajarkan bahwa berpikir kritis tak harus kehilangan tawa
Al-Jahizh, ulama jenaka dari Basrah, memadukan ilmu, humor, dan kritik sosial. Ia mengajarkan bahwa berpikir kritis tak harus kehilangan tawa

Antara adab dan ilmu, keduanya berada di posisi yang setara. Tidak ada yang lebih tinggi karena adab sendiri didapatkan melalui ilmu. Seorang ulama tidak hanya di tuntut untuk menyebarkan ilmunya namun juga harus mempraktikkannya sebagai teladan dan manifestasi ilmu itu sendiri

Kunci sukses ulama Nusantara adalah pendekatan dakwah mereka yang santai, lembut, dan penuh pemahaman.

Para ulama tidak hanya berperan sebagai penyampai norma-norma keislaman tetapi juga berperan sebagai pemangku kebijakan yang berposisi sebagai qadhi atau kepala pemerintahan.

Manusia kelima adalah sebodoh-bodohnya manusia karena alim enggak, mencari ilmu enggak, mendengarkan orang alim menjelaskan ilmu enggak, menyukai ilmu pun enggak.

Ulama yang menggunakan dalil untuk mencari kebenaran, sama halnya dengan orang yang membaca tanda jalan.

Prof. K. H. Nasaruddin Umar: Jihad bukan untuk mematikan orang, tetapi sebaliknya untuk menghidupkan orang. Jihad untuk menghidupkan semangat yang lemah, menghidupkan perekonomian yang lesu sekarang ini, jadi bagaimana menghidupkan itu adalah jihad.

Banyak orang yang mengakui bahwa saat beliau menjadi imam shalat atau saat membaca Alquran, gaya membacanya tidak seperti orang Indonesia pada umumnya. Suara dan dialeknya (lahjah) sangat kental dan khas bacaan imam-imam di Makkah

Saya melihat humor Gus Dur ini layak menjadi studi khusus karena melalui humor hampir berbagai macam pandangan atau sikap kemanusiaan Gus Dur itu tercermin atau tersingkapkan.

Memulai kesadaran baru dalam berislam adalah kesadaran yang membumi. Melalui konsep, kunci pribumisasi Islam
