Pahlawan itu Sosok Pejuang Kebenaran
Momentum November sebagai hari pahlawan ini harus menjadi momentum untuk berani katakan yang benar untuk melawan yang salah.
Momentum November sebagai hari pahlawan ini harus menjadi momentum untuk berani katakan yang benar untuk melawan yang salah.

Khutbah Jumat ini mengajak umat Islam bijak bermedia sosial di era digital. Umat diingatkan untuk selektif terhadap tontonan dan informasi agar terhindar dari hoaks serta konten menyesatkan, demi menjaga iman, akhlak, dan ketenangan hati di tengah disrupsi informasi.

Tidak ada keberhasilan di dunia dan kebahagiaan di akhirat kecuali dengan kesabaran.

Kita harus melatih diri untuk terus berempati kepada sesama meski dengan tindakan kecil.

Mengetahui sejarah kemerdekaan adalah bagian penting untuk meningkatkan kecintaan terhadap negara.

Empat sifat mulia—sabar, rendah hati, dermawan, dan berbudi luhur—dapat mengangkat derajat seorang hamba di sisi Allah, meski ilmu dan amalnya sedikit, sebagaimana nasihat Syekh Junaid al-Baghdadi dalam Ihya’ Ulumuddin."

Idul Adha mengajarkan kita bahwa ibadah sejati bukan hanya ritual, tapi wujud syukur, ketundukan, dan keteguhan iman dalam menghadapi ujian hidup, seperti yang dicontohkan Nabi Ibrahim dan Siti Hajar.

Naskah khotbah ini menekankan pentingnya menentukan prioritas sesuai syariat; mendahulukan kewajiban atas yang sunah, serta tidak tertipu oleh dunia agar tidak menjadi orang yang merugi dalam pandangan Allah.

Khutbah ini mengajak kita untuk selalu bersyukur, berprasangka baik kepada Allah, dan meyakini bahwa Allah selalu dekat, mendengar, serta menolong hamba-Nya yang berserah dan istiqamah dalam ibadah serta doa.

Membela kebenaran dan menolak kezaliman harusnya dilakukan dengan cara yang bermartabat, tanpa cacian atau hinaan. Dalam semangat Idulfitri, mari refleksikan perjuangan reformasi dan tetap menjunjung nilai syariat dalam menyuarakan keadilan dengan doa dan akhlak yang mulia.
