









Tidak ada keberhasilan di dunia dan kebahagiaan di akhirat kecuali dengan kesabaran.

Kita harus melatih diri untuk terus berempati kepada sesama meski dengan tindakan kecil.

Mengetahui sejarah kemerdekaan adalah bagian penting untuk meningkatkan kecintaan terhadap negara.

Empat sifat mulia—sabar, rendah hati, dermawan, dan berbudi luhur—dapat mengangkat derajat seorang hamba di sisi Allah, meski ilmu dan amalnya sedikit, sebagaimana nasihat Syekh Junaid al-Baghdadi dalam Ihya’ Ulumuddin."

Idul Adha mengajarkan kita bahwa ibadah sejati bukan hanya ritual, tapi wujud syukur, ketundukan, dan keteguhan iman dalam menghadapi ujian hidup, seperti yang dicontohkan Nabi Ibrahim dan Siti Hajar.

Secara simbolis, surga dan neraka bukanlah kehidupan setelah kematian, melainkan cara pandang kita melihat hidup dan melihat masa kini.

Ketika harta dan jabatan ditinggalkan, justru di sanalah kemuliaan sejati ditemukan

Cinta seharusnya menghadirkan ketenangan dan kasih sayang, bukan ketakutan dan kendali. Dalam Islam, rumah tangga dibangun di atas rahmah dan keadilan—bukan kepemilikan atau ketaatan sepihak. Artikel ini mengajak kita menengok kembali makna cinta dalam keluarga Muslim: bagaimana ajaran Nabi menempatkan perempuan sebagai amanah, bukan objek kuasa. Sebab cinta sejati adalah yang menumbuhkan rasa aman, menghormati pilihan, dan menjadikan rumah sebagai ruang tumbuh bersama, bukan ruang tunduk

Dengan menelusuri perbedaan mendasar antara adab dan sistem feodal, artikel ini menunjukkan bahwa relasi santri dan kiai bukanlah bentuk penindasan atau paksaan, melainkan hubungan etis dan spiritual yang berakar pada penghormatan dan pencaria

Hubungan kyai dan santri bukan sekadar guru–murid, tetapi ikatan spiritual, intelektual, dan moral yang dilandasi kepercayaan serta adab.

Gaya hidup halal yang benar-benar dekolonial dan etis tidak akan diukur dengan label sertifikasi, melainkan oleh hubungan moral dan ekologis yang dipupuknya

Ruang aman di pesantren perlu ditegakkan dan ditegaskan, agar tidak ada korban yang bergelimpangan lagi.

Jangan lupakan oknum pesantren yang melakukan kekerasan seksual dan manipulasi juga merusak citra pesantren.

Tayangan media kerap menimbulkan stigma negatif terhadap pesantren. Padahal, pesantren berperan penting membentuk akhlak, tradisi, dan karakter bangsa.

Islam mengajak umat beriman untuk memandang koeksistensi sebagai sebuah tindakan iman, sebuah pengakuan akan keagungan Tuhan dalam keragaman manusia.
